kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

BMKG mengungkap adanya tiga sesar sumber gempa di Kalimantan Timur


Sabtu, 24 Agustus 2019 / 17:55 WIB
BMKG mengungkap adanya tiga sesar sumber gempa di Kalimantan Timur
ILUSTRASI. Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro melihat peta Pulau Kalimantan


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Jokowi menjanjikan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan. Selain alasan pemerataan dan keadilan ekonomi, Kalimantan diklaim sebagai lokasi yang minim akan bencana, mulai dari bencana longsor, gempa bumi dan lainnya.

Namun menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Kalimantan tidak sepenuhnya terbebas dari gempa. Bahkan, pihaknya mengungkapkan adanya tiga sesar yang ada di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim).

"Secara geologi dan tektonik, di wilayah Provinsi Kaltim terdapat 3 struktur sesar sumber gempa, yakni Sesar Maratua, Sesar Mangkalihat, dan Sesar Paternostes," ujar Daryono kepada Kompas.com, Jumat (23/8).

Baca Juga: Presiden Jokowi sendiri yang akan mengumumkan lokasi ibu kota baru

Menurut pantauan BMKG, Sesar Maratua dan Sesar Mangkalihat yang terletak di Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur tersebut masih menunjukkan tanda-tanda keaktifan. Hal ini ditunjukkan dalam peta seismisitas, terlihat dua zona besar ini memiliki aktivitas kegempaan yang cukup tinggi dan membentuk klaster sebaran pusat gempa yang berarah barat sampai timur.

Catatan sejarah gempa

Sementara itu, Daryono menjelaskan mengenai keterkaitan Sesar Maratua dan Sesar Sangkulirang yang menimbulkan sejumlah gempa signifikan di Kaltim. Berikut rinciannya:

1. Gempa dan Tsunami Sangkulirang terjadi pada 14 Mei 1921.

Dampak gempa Sangkulirang dilaporkan menimbulkan kerusakan memiliki skala intensitas VII-VIII MMI, yang berarti terdapat banyak bangunan yang mengalami kerusakan dengan tingkatan sedang hingga berat. Gempa kuat ini kemudian diikuti tsunami yang mengakibatkan kerusakan di sepanjang pantai dan muara sungai di Sangkulirang, Kaltim.

2. Gempa Tanjung Mangkalihat berkekuatan M 5,7 pada 16 November 1964.

3. Gempa Kutai Timur berkekuatan M 5,1 pada 4 Juni 1982.

4. Gempa Muarabulan, Kutai Timur, berkekuatan M 5,1 pada 31 Juli 1983.

5. Gempa Mangkalihat berkekuatan M 5,4 pada 16 Juni 2000.

6. Gempa Tanjungredep berkekuatan M 5,4 pada 31 Januari 2006.

7. Gempa Muaralasan, Berau, berkekuatan M 5,3 pada 24 Februari 2007.

Selain itu, Pusat Studi Gempa Nasional (PUSGEN) juga pernah melakukan kajian mengenai Sesar Mangkalihat pada 2017. Hasilnya, Sesar Mangkalihat memiliki potensi magnitudo mencapai 7,0.

Baca Juga: Presiden: Belum ada keputusan Ibu Kota pindah ke Kalimantan Timur

Adapun sebagai gambaran skenario tingkat guncangan atau shake map, Sesar Mangkalihat dapat berdampak hingga skala intensitas VI-VII MMI. "Artinya gempa yang terjadi dapat menimbulkan kerusakan tingkat sedang hingga berat di Semenanjung Mangkalihat dan sekitarnya," ujar Daryono.

Di sisi lain, Sesar Paternoster tergolong kategori sesar tersier di mana letak sesar ini berada di jalur berarah barat hingga timur. "Sesar Paternoster melewati wilayah Kabupaten Paser dan menurut hasil pantauan BMKG menunjukkan di jalur sesar ini masih sering terjadi gempa," ujar Daryono menjelaskan letak Sesar Paternoster.

Diketahui, catatan gempa yang terjadi di Kabupaten Paser cukup banyak. Salah satu gempa yang paling kuat adalah Gempa Paser. Saat itu Kabupaten Paser diguncang gempa berkekuatan M 6,1 pada 26 Oktober 1957. Tak hanya itu, Kabupaten Paser sebelumnya juga mengalami gempa tektonik, yakni Gempa Longkali dengan kekuatan M 4,1.

Baca Juga: Mendagri: Ibu Kota baru tidak akan menjadi daerah otonom baru

Atas hasil kajian dan informasi mengenai adanya tiga sesar di Kaltim dan catatan sejarah gempa di Kaltim, Daryono mengimbau masyarakat agar merespons kabar itu dengan upaya mitigasi. "Risiko bencana di daerah rawan dapat kita tekan sekecil mungkin dengan upaya mitigasi yang benar, tepat, dan sungguh-sungguh," kata Daryono.

Meskipun di Pulau Kalimantan terdapat struktur sesar dan memiliki catatan aktivitas gempa bumi, tetapi secara umum wilayah Pulau Kalimantan masih relatif lebih aman jika dibanding daerah lain di Indonesia, seperti Sumatra, Jawa, Sulawesi, dan Papua yang memiliki catatan sejarah gempa merusak dan menimbulkan korban jiwa sangat besar. (Retia Kartika Dewi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul BMKG Ungkap Adanya 3 Sesar Sumber Gempa di Kalimantan Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×