kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.309   1,00   0,01%
  • IDX 6.770   -33,27   -0,49%
  • KOMPAS100 1.000   -5,92   -0,59%
  • LQ45 773   -4,08   -0,53%
  • ISSI 212   -0,36   -0,17%
  • IDX30 400   -1,71   -0,43%
  • IDXHIDIV20 483   -1,13   -0,23%
  • IDX80 113   -0,60   -0,52%
  • IDXV30 119   0,20   0,17%
  • IDXQ30 132   -0,62   -0,47%

BKTB hanya boleh ambil penumpang di 18 titik halte


Sabtu, 15 Februari 2014 / 10:21 WIB
BKTB hanya boleh ambil penumpang di 18 titik halte
ILUSTRASI. Bikin Tidak Pede! Inilah 5 Cara Menghilangkan Bau Kaki dengan Benar


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Setelah stop beroperasi selama tiga hari, bus kota terintegrasi busway (BKTB) jurusan Pantai Indah Kapuk-Monumen Nasional akhirnya kembali beroperasi pada Jumat (14/2/2014). Para sopir angkutan kota yang awalnya menolak keberadaan bus itu hanya bisa pasrah menerima kembali pengoperasian bus tersebut.

Pantauan Kompas.com, Jumat sekitar pukul 14.00, ada satu unit BKTB yang melintas di kawasan PIK menuju Monas. Sementara itu, angkutan umum U11 jurusan PIK-Muara Karang juga terlihat beroperasi.

"Ya, hari ini BKTB sudah mulai beroperasi," kata Wakil Kepala Dinas Perhubungan Bunyamin Bukit, Jumat siang.

Ia mengatakan, dari hasil mediasi antara Dinas Perhubungan dan perwakilan Koperasi Wahana Kalpika yang mengoperasikan angkot, Kamis kemarin, BKTB hanya diperbolehkan mengambil penumpang di 18 titik pemberhentian yang telah disediakan. Jika nantinya sopir KWK masih menemukan masalah terkait BKTB di lapangan, mereka diperbolehkan melapor. Dari laporan tersebut akan kembali dilakukan evaluasi dan rapat bersama lanjutan.

Dedy (31), salah satu sopir angkot U11, mengaku pasrah dan menerima kembali pengoperasian BKTB tersebut. Ia berharap agar kesepakatan yang telah dirundingkan sebelumnya dapat berjalan baik. Hal itu perlu agar tidak kembali terjadi keributan seperti pada Selasa (11/2/2014), di mana sopir angkot KWK merusak tiga bus BKTB.

"Ya, namanya rezeki enggak ke mana. Asal jangan kayak kemarin saja, ngambil penumpang di sembarang tempat seperti angkot," ujar Dedy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×