Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Tiga kepala dinas di DKI Jakarta, yakni Udar Pristono (Kepala Dinas Perhubungan DKI), Taufik Mulyadi (Kepala Dinas Pendidikan DKI), dan Unu Nurdin (Kepala Dinas Kebersihan DKI) belakangan ini menjadi sorotan terkait kinerjanya. Ketiganya terkena rotasi yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Ketiga kepala dinas ini hanya sebagian pejabat eselon II yang terkena rotasi. Ketiganya dilantik Jokowi menjadi Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUP2), bersama dengan empat orang lainnya.
"Saya kukuhkan dan saya percaya kepada saudara agar dapat melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan," kata Jokowi, saat melantik tim TGUP2, di Balai Agung, Balaikota Jakarta, Rabu (12/2/2014).
Empat anggota tim lainnya adalah Kepala Dinas Sosial DKI Kian Kelana, Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Ipih Ruyani, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika DKI Sugiyanta, serta Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) DKI Zainal Musappa. Pelantikan ketujuh anggota TGUP2 ini berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 201 Tahun 2014.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta I Made Karmayoga mengatakan, jabatan di TGUP2 bukanlah akhir segalanya. Nantinya, di tim ini akan ada posisi sebagai Ketua, Wakil Ketua, dan sisanya menjadi anggota.
Seharusnya, ada sembilan pejabat yang mengisi tim ini. Namun, hari ini, baru sebanyak tujuh pejabat yang dilantik.
Dalam tim ini, kinerja pejabat akan lebih terlihat kinerja dan integritasnya. Sehingga, ia tidak memungkiri para pejabat yang menjadi anggota TGUP2 dipromosikan kembali dalam sebuah jabatan strategis. Bahkan, tim ini akan lebih dekat dengan gubernur. Mereka akan langsung melaporkan pengawasan kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
"Walaupun tim ini non-eselon, tapi punya pertanggungjawaban langsung ke gubernur. Baik yang bersifat saran masukan korektor evaluasi SKPD," kata Made.
Sekadar informasi, Taufik Yudi Mulyanto pernah menjadi "bulan-bulanan" akibat permasalahan lelang jabatan kepala sekolah. Sementara itu, Unu Nurdin juga menjadi sorotan akibat permasalahan pengadaan truk sampah, dan Udar Pristono menjadi sorotan akibat permasalahan komponen bus transjakarta dan bus kota terintegrasi busway (BKTB) yang berkarat dan rusak. (Kurnia Sari Aziza)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News