kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Jokowi: Dishub DKI belum siap datangkan bus baru


Rabu, 12 Februari 2014 / 15:21 WIB
Jokowi: Dishub DKI belum siap datangkan bus baru
ILUSTRASI. Bappebti mempertegas regulasi terkait penyampaikan nasihat berbasis teknologi (expert advisor).


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menilai, Dinas Perhubungan DKI Jakarta kurang siap mendatangkan bus baru dalam jumlah banyak. "(Produsen) lokal memang belum sanggup mengerjakan sebanyak itu, apalagi tahun ini mau tambah lagi," kata Jokowi, Rabu (12/2/2014) siang.

Ketidaksiapan sumber daya manusia tersebut, kata Jokowi, juga diperparah oleh sistem pengadaan barang yang masih menggunakan cara lama, yakni sistem tender. Menurut Jokowi, pengadaan itu sebaiknya menggunakan katalog digital sehingga barang yang diadakan dapat dicocokkan sesuai dengan spesifikasinya.

Hanya saja, saat ini sistem itu belum rampung dan terpaksa untuk sejumlah proyek pengadaan barang, terutama pengadaan bus, masih menggunakan sistem tender. Ia berharap ke depan, sistem e-catalogue segera rampung agar berimbas positif pada pengadaan barang dan jasa selanjutnya. "Pokoknya kalau pakai persiapan itu pasti bagus," katanya.

Pengoperasian 90 dari 310 bus transjakarta dan 18 dari 346 BKTB baru mulai tahun ini tidak berjalan mulus. Sebanyak 5 bus transjakarta dan 10 BKTB mengalami kerusakan di sejumlah komponen, misalnya berkarat, berjamur, atau tidak dibaut.

Belum habis kasus itu, Kompas.com kembali mendapatkan data sejumlah bus banyak yang tidak beroperasi karena rusak. Mesin cepat panas, kepala aki berkarat sehingga menghambat proses kelistrikan, mesin sulit dinyalakan, dan pendingin ruangan bocor menjadi masalah pada bus-bus tersebut.

Bahkan, ada tabung apar pendingin mesin transjakarta yang tiba-tiba meledak meski mesin dalam kondisi normal, tali kipas putus, instalasi kabel terkelupas, komponen radiator mati, turbo bus berkarat, AC berjamur, ban mudah pecah, dan LED indikator bahan bakar gas tidak dapat berfungsi. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×