Reporter: Patricius Dewo | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi selama periode kuartal II-2018 sebesar Rp 176,3 triliun. Investor dalam negeri mulai mengimbangi penanam modal asing.
Jika dibandingkan selama Januari-Maret, angka penanaman modal ini naik 3,1% year on year. Tapi, jika danding kuartal seblelumnya, turun 4,9% dibanding kuartal sebelumnya.
Penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat Rp 80,6%, tumbuh 32,1% year on year dari yang sebelumnya Rp 61 triliun.
Sedangkan penanaman modal asing (PMA) terealisasi Rp 95,7 triliun, turun 12,9% dari sebelumnya Rp 109,9 triliun.
Adapun sektor yang mengalami penurunan pada PMA di triwulan II berada di sektor pertambangan dan infrastruktur. Hal ini dikarenakan investor yang masih wait and see dan gejolak kurs rupiah dan perang dagang Amerika dan China.
Tidak hanya ketegangan perang dagang AS-China yang menahan laju investor masuk ke Indonesia.
"Selain itu, kita juga telah memasuki tahun politik yang akan berlanjut sampai tahun depan. Di tengah kondisi yang penuh dengan ketidakpastian, investasi kelihatannya cenderung melambat dan para investor bersifat wait and see,” ujar Thomas Lembong, Kepala BKPM, Selasa (14/8).
Berdasrkan lokasi proyek, lima besar target PMDN dan PMA pada kuartal II:
- DKI Jakarta Rp 29,9 triliun (16,9 %)
- Jawa Barat Rp 22,2 triliun (12,6%)
- Jawa Timur Rp 16,0 triliun (9,1%)
- Banten Rp 14,4 triliun (8,2%)
- Kalimantan Timur sebesar Rp 13,8 triliun (7,8%).
Berdasarkan sektor usaha, lima sektor favorit penanam modal pada kuartal II lalu adalah:
- Pertambangan Rp 28,2 triliun (16,0%)
- Transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp 25,6 triliun (14,6%
- Listrik, gas, dan air Rp 20,8 triliun (11,8%)
- Industri makanan Rp 17,2 triliun (9,8%)
- Perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar Rp 15,8 triliun (8,9%).
Sedangkan lima besar negara penyumbang PMA
- Singapura US$ 2,4 miliar (33,5%)
- Jepang US$ 1,0 miliar (14,4%)
- China US$ 0,7 miliar (9,4%)
- Hong Kong US$ 0,6 miliar (8,2%)
- Malaysia sebesar US$ 0,4 miliar (5,3 %).
"Untuk total kumulatif realisasi investasi pada periode Januari – Juni tahun 2018 sebesar Rp 361,6 triliun.
BKPM mengatakan, ada kenaikan nominal. "Cuma terjadi pelambatan mungkin itu yang perlu kita cermati," ujar Azhar Lubis, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Selasa (14/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News