Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Edy Junaedi mengungkapkan investasi hijau atau sektor hijau memiliki potensi yang sangat besar.
Edy mengatakan hitungan potensi investasi hijau tersebut mencapai US$ 3,6 triliun atau setara Rp 50.000 triliun. Selain itu ada potensi energi terbarukan yang mencapai 3.600 gigawatt.
"Jadi bagaimana sektor investasi ini nanti bisa memiliki trickle down effect. Jadi bukan hanya investasi sebagai angka tapi juga sekaligus juga menjadi kunci untuk memitigasi sektor lingkungan dan juga nanti ke ke ka lapangan kerja dan lain sebagainya," ungkap Edy saat ditemui awak media di The Ritz-Carlton Jakarta, Senin (18/11).
Baca Juga: Tarik Investasi Hijau dan Digital, Indonesia Perlu Memanfaatkan KTT APEC 2024
Edy optimistis terhadap hasil investasi ke depannya yang dihasilkan dari sektor energi hijau. Menurutnya seluruh dunia juga sudah mengarah pada sektor hijau.
Di sisi lain, Edy mengungkapkan potensi dari hilirisasi mencapai Rp 9.000 triliun hingga tahun 2040. Namun, Edy mengatakan akan adanya percepatan realisasi, sehingga potensi tersebut dapat tercapai dalam lima tahun ke depan.
"Kita harapkan nanti di 2025 ini kontribusi sektor hilirisasi ini bisa 40% sampai 50%, tentunya nanti yang potensi sekitar US$ 618.000 atau Rp 9.000 triliun itu bisa kita tarik ke 5 tahun pertama," jelasnya.
Baca Juga: BI dan Kementerian Investasi Lakukan Kerja Sama Perizinan Sektor Keuangan
Adapun, dalam peta jalan hilirisasi investasi strategis dengan terdapat 28 komoditas dan potensi investasinya mencapai US$ 618 miliar hingga 2040.
Selanjutnya: FOREX-Dollar Rises vs Yen on BOJ caution, While Euro Sell-Off Pauses
Menarik Dibaca: Daerah Ini Hujan Ringan, Simak Prediksi Cuaca Besok (19/11) di Banten
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News