kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.912.000   -20.000   -1,04%
  • USD/IDR 16.509   98,00   0,59%
  • IDX 6.783   16,01   0,24%
  • KOMPAS100 980   1,17   0,12%
  • LQ45 761   -0,15   -0,02%
  • ISSI 215   0,36   0,17%
  • IDX30 396   0,22   0,05%
  • IDXHIDIV20 473   1,35   0,29%
  • IDX80 111   -0,14   -0,13%
  • IDXV30 115   -0,73   -0,64%
  • IDXQ30 130   0,24   0,19%

BKPM ingin rayu investor Inggris


Senin, 07 September 2015 / 11:47 WIB
BKPM ingin rayu investor Inggris


Reporter: David Oliver Purba | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) semakin gencar melakukan kegiatan pemasaran investasi guna mendorong peningkatan investasi di tanah air.

BKPM berencana menghadiri event business forum dan one on one meeting di dua negara yakni Milan, Italia dan London, Inggris.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengungkapkan, kegiatan yang diadakan 7-11 September 2015 ini merupakan upaya untuk menarik arus investasi dari negara-negara Eropa.

Hal tersebut juga sejalan dengan penambahan fokus pemasaran investasi BKPM pada semester II 2015 dengan memasukkan negara Malaysia, Australia, Inggris, Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab.

“Penyelenggaraan event pemasaran investasi di Milan bertepatan dengan momentum penyelenggaraan World Expo Milano, sehingga dapat menyasar investor dari berbagai negara di Eropa,” ujar Franky dalam siaran resmi, Senin(7/9).

Setelah Milan, BKPM akan menggelar business forum dan one on one meeting di London, Inggris, untuk menjaring minat investor dari negara tersebut.

Menurutnya, Inggris merupakan salah satu negara dengan investasi terbesar d Indonesia.

Merujuk data BKPM di mana sepanjang periode 2010-2014, Inggris menempati peringkat kedelapan negara dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia dengan nilai investasi US$ 4,29 miliar.

Sementara sepanjang semester I 2015, realisasi investasi Inggris di Indonesia mencapai US$ 0,42 miliar.

Franky mengungkapkan, potensi investasi Inggris di Indonesia masih cukup besar. BKPM mencatat stock net izin prinsip investasi Inggris yang belum terealisasi dari 2010 hingga semester I 2015 mencapai US$ 1,7 miliar.

“Kami akan mendorong agar stock net tersebut dapat segera direalisasikan. Selain tentunya menarik investasi baru ke Indonesia. Karena harus diakui investasi Inggris yang masuk ke Indonesia masih relatif kecil dibandingkan keseluruhan outward investment Inggris di dunia,” ungkap Franky.

Menurut catatan FDI markets yang dikeluarkan Financial Times, Indonesia menempati peringkat 55 outward investment Inggris sepanjang semester I 2015.

Berdasarkan analisis BKPM, untuk memenuhi target realisasi investasi Rp 3.500 triliun periode 2015-2019, dibutuhkan pengajuan izin prinsip senilai Rp 7.000 triliun - Rp 8.500 triliun atau dua kali lipatnya.

Asumsi tersebut didasarkan pada rata-rata rasio realisasi investasi sebesar 40%-50% dari rencana investasi yang diajukan izin prinsipnya ke BKPM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×