Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu memperkirakan, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) masih akan hawkish pada pertemuan bulan ini.
Menurut perkiraan Febrio, The Fed bakal kembali mengerek suku bunga kebijakannya sebesar 50 basis poin (bps) dalam pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC), setelah pada bulan sebelumnya juga meningkatkan 50 bps.
"Jadi The Fed sudah naikkan suku bunga, terakhir 50 bps pada FOMC terakhir. Lalu, FOMC berikutnya kami antisipasi mereka akan kembali menaikkan paling tidak 50 bps juga," tegas Febrio kepada awak media, di komplek parlemen Senayan, Selasa (14/6).
Febrio tak menampik, ini kemudian akan menambah ketidakpastian sehingga perlu diantisipasi oleh pemerintah. Apalagi, mengingat respons dari para pelaku pasar yang tentu saja melakukan penyesuaian terhadap langkah bank sentral AS ini.
Baca Juga: BKF: Seluruh Peraturan Pendukung untuk Implementasi Pajak Karbon Sedang Dimatangkan
"Kami amati, pasar merespons dengan melakukan adjustment (penyesuaian)," tambahnya.
Namun, pemerintah sudah menyiapkan kuda-kuda bahkan sejak awal tahun 2022, mengingat pada tahun ini dan tahun depan merupakan tahun di mana normalisasi kebijakan terjadi.
Plus, Indonesia sudah memiliki pengalaman untuk menghadapi ketidakpastian seperti krisis pada tahun 2008 dan 2009 maupun taper tantrum 2013.
Lebih lanjut, Febrio memperkirakan The Fed masih akan terus melakukan peningkatan suku bunga kebijakan di hampir tiap pertemuannya. Menurut perhitungannya, suku bunga kebijakan The Fed pada tahun ini akan naik bahkan menjadi di atas 3% pada akhir tahun 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News