Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan
KONTAN.CO.ID - KALTIM. Calon presiden (capres) Gajar Pranowo turut memikirkan kondisi para petani gurem yang jumnlahnya meningkat sejak sepuluh tahun terakhir ini jika merujuk data survei pertanian dari Badan Pusat Statistik (BPS). Padahal, petani memiliki andil besar dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Untuk menekan terus bertambahnya petani gurem, Ganjar mengatakan, jika nanti dirinya terpilih sebagai presiden mendatang maka akan mendorong anak anak muda untuk terjun ke sektor pertanian yang tentunya harus dibarengi dengan sejumlah pendekatan.
"Kalau tidak ada upaya ini maka akan terjadi penurunan produktivitas, penurunan minat, dan akhirnya penurunan suplai tenaga kerja petani," terangnya saat berbincang dengan para pimpinan media di sela sela kunjungan ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Kamis (7/12/23).
Catatan saja, berdasarkan data hasil Sensus Pertanian 2023 Tahap 1 BPS yang menunjukkan bahwa jumlah rumah tangga usaha pertanian (RUTP) gurem atau petani gurem meningkat dalam 10 tahun terakhir. Jumlah petani gurem bertambah 18,49% menjadi 16,89 juta dibandingkan tahun 2013 lalu.
Artinua, dengan jumlah petani gurem yang makin besar, menandai bahwa barisan orang miskin dari sektor pertanian kian bertambah. Pasalnya, dengan mengusahakan lahan kurang dari 0,5 hektare, penghasilan dari sektor pertanian dipastikan tidak akan mampu mencukupi kebutuhan hidup keluarga.
Ganjar mengakui, memang tidak mudah untuk mengajak anak muda terjun ke sektor pertanian. Meski demikian, banyak juga anak muda yang berhasil dalam usaha tani dengan memanfaatkan teknologi pertanian atau mekanisasi. Sehingga, dengan lahan yang tidak luas, tapi mampu menghasilkan produktivitas panen yang optimal.
Yang terang, agar jumlah petani gurem berkurang dan anak muda mau menjadi petani, Ganjar bilang, maka perlu diberikan kemudahan-kemudahan, insentif hingga pendampingan. "Kalau enggak ada isentif juga pendampingan. Mereka enggak bakalan mau jadi petani, kalau enggak diberi insentif dan didampingi," ujar mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
Mengutif dokumen visi-misi Ganjar-Mahdud adalah kedaulatan pangan. Dalam poin satu program kedaulatan pangan, tertuang 'Pangan terjamin, terjaga, terjangkau dan terdiversifikasi'. Yakni, menjamin ketersediaan pangan dari dalam negeri, aman, berkualitas, murah dan terdiversifikasi berbasis kearifan lokal serta mendukung Desa Mandiri Pangan, serta memastikan pangan murah melalui stabilisasi harga pangan.
Ganjar-Mahfud MD dalam misi-nya juga memiliki program alsintan modern dan dukungan sarana prasarana. Pihaknya berjanji akan mendukung petani, peternak, dan nelayan dengan alat modern, benih, unggul, pupuk berkualitas, murah dan tepat waktu.
Selanjutnya, memperbanyak sistem pengairan (waduk, bendungan, embung dan irigasi), jalan usaha tani yang memadai, fasilitas cold storage, serta pengolahan dan pemasaran hasil tani, ikan, maupun ternak terintegrasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News