kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

BI Tersenyum Manis, Nilai Transaksi QRIS pada Kuartal II Naik 105%


Kamis, 03 Agustus 2023 / 18:44 WIB
BI Tersenyum Manis, Nilai Transaksi QRIS pada Kuartal II Naik 105%
ILUSTRASI. Layar menampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai transaksi penggunaan QRIS terus meningkat tiap periodenya.  Deputi Gubernur BI Juda Agung mengungkapkan, pada kuartal II-2023, nilai transaksi QRIS mencapai Rp 49,65 triliun atau naik 105% dari periode sama tahun sebelumnya. 

Pun hingga kini, Juda bilang sudah ada sekitar 47 juta orang yang menggunakan QRIS dengan lebih dari 30 juta merchant yang tergabung dan tersebar di seluruh Indonesia. 

"Tentu merupakan perkembangan yang baik, mengingat 90% merchant yang menggunakan adalah usaha mikro kecil menengah (UMKM), " terang Juda dalam sosialisasi UU P2SK, Kamis (3/8) di Jakarta. 

Ia mengaku, QRIS merupakan salah satu yang didorong secara massif oleh BI dalam menyambut perkembangan digitalisasi sistem pembayaran di Indonesia. 

Baca Juga: BI Menghitung Ada Efisiensi Hingga Rp 6 Triliun Karena Penggunaan BI-Fast

Nah dengan perkembangan yang manis ini, bisa menunjukkan bahwa transaksi digital makin menjadi preferensi masyarakat. Dengan demikian, BI dan otoritas terkait akan berupaya untuk melakukan pengembangan. 

Tak hanya itu, BI dan otoritas juga akan berupaya dalam sebisa mungkin melindungi masyarakat dari berbagai instabilitas yang juga merupakan risiko dari digitalisasi. 

"Inilah, Indonesia menjadi salah satu negara yang tercepat dalam proses digitalisasi, tetapi di satu sisi harus ada literasi masyarakat dan perlindungan konsumen," tandas Juda. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×