kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.955   -85,00   -0,50%
  • IDX 5.976   -19,71   -0,33%
  • KOMPAS100 846   -0,80   -0,09%
  • LQ45 671   3,13   0,47%
  • ISSI 186   -0,55   -0,29%
  • IDX30 354   1,55   0,44%
  • IDXHIDIV20 432   5,16   1,21%
  • IDX80 96   0,17   0,18%
  • IDXV30 102   -0,24   -0,24%
  • IDXQ30 118   1,55   1,33%

BI revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 di kisaran 4,3% hingga 5,3%


Kamis, 18 Februari 2021 / 14:33 WIB
BI revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 di kisaran 4,3% hingga 5,3%
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, Kamis (17/9/2020).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 menjadi di kisaran 4,3% hingga 5,3%. Sebelumnya, BI optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini akan berada di kisaran 4,8% hingga 5,8%.

“Ini sejalan dengan realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2020 yang masih tumbuh minus 2,19% yoy,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, Kamis (18/2) via video conference.

Masih lemahnya pertumbuhan di kuartal terakhir tahun lalu disebabkan oleh masih lemahnya konsumsi swasta dan investasi bangunan, juga trbatasnya mobilitas akibat pandemi Covid-19.

Namun, meski ada koreksi proyeksi pertumbuhan tahun ini, Perry masih melihat adanya peluang perbaikan ekonomi yang berlanjut di tahun ini.

Seperti perbaikan kinerja ekspor akibat membaiknya harga komoditas primer seperti kelapa sawit, batubara, dan besi baja. Tak hanya itu, ada juga perbaikan harga sejumlah produk manufaktur seperti kimia organik, kendaraan bermotor, dan alas kaki yang mendorong kinerja di sejumlah sektor-sektor ekonomi.

Baca Juga: Sri Mulyani: Proyeksi rentang pertumbuhan ekonomi bergeser jadi 4,3%-5,3%

Bahkan, perbaikan kinerja ekspor juga terlihat di sejumlah wilayah, khususnya SUlawesi, Maluku, Papua, Jawa, dan Sumatera.

Kemudian, untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi, BI dan pemerintah bahu membahu dalam mendorong permintaan domestik. Ini dilakukan dengan sinergi kebijakan yang mencakup 5 aspek.

Pertama, pembukaan sektor-sektor produktif dan aman. Kedua, akselerasi stimulus fiskal. Ketiga, peningkatan kredit dan pembiayaan dari perbankan dan sektor keuangan dari sisi permintaan maupun penawaran.

Keempat, berlanjutnya stimulus moneter dan makroprudensial dari bank sentral. Kelima, percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan, khususnya terkait pengembangan UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




[X]
×