kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.304   -24,00   -0,15%
  • IDX 6.645   -104,17   -1,54%
  • KOMPAS100 978   -18,79   -1,89%
  • LQ45 756   -13,43   -1,74%
  • ISSI 207   -3,98   -1,88%
  • IDX30 392   -7,64   -1,91%
  • IDXHIDIV20 474   -8,59   -1,78%
  • IDX80 110   -2,08   -1,85%
  • IDXV30 116   -2,47   -2,08%
  • IDXQ30 129   -2,64   -2,01%

BI proyeksikan ekonomi melambat hingga awal 2015


Rabu, 05 November 2014 / 16:18 WIB
BI proyeksikan ekonomi melambat hingga awal 2015
ILUSTRASI. Pengunjung mengamati motor listrik yang dipamerkan pada Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) di JIExpo Kemayoran,?Jakarta,


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

SURABAYA. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan belum banyak berubah pada kuartal selanjutnya.

Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Senior BI, mengatakan, pertumbuhan ekonomi akan sebesar 5,1%-5,2% pada kuartal IV/2014, atau naik sedikit dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal III/2014 sebesar 5,01. "Kuartal IV akan flat atau meningkat sedikit," kata Mirza, Rabu (5/11).

Pasalnya, pertumbuhan ekonomi dunia masih melambat, kecuali Amerika Serikat (AS).

Selain itu, negara-negara di Eropa juga tengah mengalami deflasi. Beitu pun dengan Jepang yang harus menambah stimulus, karena merasa ekonominya belum meningkat.

Mirza menambahkan, perlambatan ekonomi juga terjadi karena penurunan harga komoditas, misalnya harga minyak sempat di bawah US$ 80 per barel. Sektor komoditas lainnya yang menurun adalah batubara dan kelapa sawit. "Semua itu tercermin pada ekspor komoditas yang melambat," tambahnya.

Mirza juga memproyeksikan bahwa perlambatan ekonomi masih akan terjadi pada kuartal I tahun 2015, karena masih merupakan masa transisi perlambatan ekonomi usai kuartal IV/2014. "Sampai kuartal I/2015 masih akan segitu (pertumbuhan ekonomi 5,1% - 5,2%)," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×