CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ini penyebab ekonomi melambat di kuartal III


Rabu, 05 November 2014 / 12:36 WIB
Ini penyebab ekonomi melambat di kuartal III
ILUSTRASI. Gedung MNC Tower. KONTAN/Daniel Prabowo/19/05/2011


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III 2014 sebesar 5,01%. Pertumbuhan ini melambat dibanding pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencatat 5,12%.

BPS menjelaskan pertumbuhan lima komponen pengeluaran PDB. Pertama, pengeluaran konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga secara periode ke periode (triwulan III 2014 terhadap triwulan II 2014) tumbuh 2,78%. Sedangkan secara year on year alias tahun ke tahun (triwulan III 2014 terhadap triwulan III 2013) tumbuh 5,44%. "Pertumbuhan  year on year-nya sedikit turun dibanding tahun lalu yang mencapai 5,48%," ujar Suryamin, Rabu (5/11).

Masih tingginya laju konsumsi rumah tangga meskipun ada sedikit penurunan, menurut Suryamin, sebagai akibat adanya puasa dan lebaran.  Kedua, konsumsi pemerintah. Bila dibanding triwulan III dengan triwulan II tumbuh cukup tinggi yaitu 11,12%. Hal ini karena pola penyerapan belanja pemeritah yang lebih meningkat pada triwulan III baik dari belanja barang ataupun pegawai. 

Bila dilihat secara year on year, pertumbuhan konsumsi pemerintah  mencapai 4,37%. Hal ini sebagai akibat realisasi belanja barang dan bantuan sosial yang dilakukan pada triwulan III 2014 meningkat. Secara akumulasi, dari triwulan I 2014 hingga triwulan III 2014 pertumbuhan konsumsi pemerintah mencapai 2,36%.

Ketiga, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) alias investasi. Pertumbuhan investasi pada triwulan III 2014 bila dibanding triwulan sebelumnya berhasil tumbuh 1,66%. Sementara itu, bila dilihat terhadap triwulan III 2013, pertumbuhan investasi triwulan III 2014 tumbuh 4,02%.

Keempat, ekspor barang dan jasa. Menurut Suryamin, ekspor dan impor  terus terjadi penurunan. Untuk tahun ini saja, sudah lima bulan perdagangan Indonesia mengalami defisit. "Ekspor secara yoy (triwulan III 2014 terhadap triwulan III 2013) turun 0,7%," terang Suryamin.

Kelima, impor barang dan jasa. Pertumbuhan ekspor barang dan jasa dikurangi impor barang dan jasa pada triwulan III 2014 tercatat tumbuh minus 3,63% dibanding periode yang sama tahun lalu. Dari triwulan I 2014 hingga triwulan III 2014, pertumbuhan pada sektor ini minus 3,21% bila dibanding triwulan I hingga triwulan III 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×