Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dalam rapat dewan gubernur (RDG) bulan ini mempertahankan suku bunga acuan 7-day reverse repo rate tetap di 5,25% setelah dalam tiga bulan terakhir, BI menaikkan suku bunga acuan sebesar 100 basis point (bps) secara total.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kenaikan suku bunga acuan sebesar 100 bps sendiri memang telah mengerek pergerakan suku bunga kredit maupun suku bunga deposito perbankan. Namun kenaikannya tidak sebesar yang diperkirakan oleh BI.
Ia mencatat, suku bunga kredit misalnya, telah naik 9-12 bps, sementara bunga deposito hanya naik 40 bps.
“Sebenarnya tidak ada alasan bagi bank menaikkan bunga kredit maupun deposito. BI telah melonggarkan likuiditas di pasar uang antar bank (PUAB),” kata Perry.
Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto menerangkan, ketika bunga simpanan perbankan mengalami kenaikan, kenaikan bunga kredit akan dilakukan untuk menjaga pendapatan bunga perbankan.
Namun, jika kenaikan bunga simpanan tidak diikuti dengan kenaikan bunga kredit, maka pendapatan bunga bersih perbankan akan tergerus.
Namun demikian, menurut Erwin, profitabilitas bank masih relatif tinggi. Oleh karena itu, bank tidak terlalu agresif menaikkan bunga kredit maupun deposito meskipun suku bunga acuan naik 100 bps.
“Kami setuju, ROA bank di Indonesia itu tertinggi di dunia sebelum dia menaikkan dari sisi pendapatannya juga,” kata Erwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News