Reporter: Siti Masitoh | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap baik, meskipun kinerja neraca perdagnagan menyusut.
Sebagaimana diketahui, surplus neraca perdagangan April 2025 mencapai US$ 0,16 miliar.
Angka surplus periode April 2025 tersebut lebih rendah dibandingkan surplus Maret 2025 yang sebesar US$ 4,33 miliar.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, kinerja NPI tetap baik seiring dengan berlanjutnya aliran masuk modal asing ke investasi portofolio, sehingga mendukung ketahanan eksternal.
Baca Juga: Neraca Pembayaran Kuartal II-2025 Diperkirakan Tertekan, Ini Penyebabnya
Ia mencatat, aliran masuk modal asing ke instrumen portofolio domestik terutama dalam bentuk surat berharga negara (SBN) juga terus berlanjut sejalan dengan tetap baiknya prospek perekonomian Indonesia, tingginya imbal hasil instrumen keuangan Indonesia, dan meredanya ketidakpastian pasar keuangan global.
Adapun aliran masuk modal asing ke SBN pada kuartal II 2025 atau hingga 16 Juni 2025 mencatat net inflows sebesar US$ 1,7 miliar. Posisi cadangan devisa pada akhir Mei 2025 tetap tinggi sebesar US$ 152,5 miliar, setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
“Secara keseluruhan, NPI 2025 diprakirakan tetap baik ditopang defisit transaksi berjalan yang diprakirakan lebih rendah dalam kisaran defisit 0,5% sampai dengan 1,3% dari PDB,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (19/6).
Baca Juga: Ekonom Maybank Prediksi Defisit Neraca Transaksi Berjalan Melebar pada 2025 & 2026
Sementara itu, surplus transaksi modal dan finansial diperkirakan berlanjut, di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.
Sebagaimana diketahui, kinerja NPI pada kuartal I-2025 mencatat defisit dibandingkan posisi akhir tahun 2024.
BI mencatat, NPI pada kuartal I-2025 mengalami defisit sebesar US$ 0,8 miliar dibandingkan dengan akhir tahun 2024 sebelumnya yang masih surplus sebesar US$ 7,9 miliar.
BI menyebut, defisit NPI ini sejalan dengan defisit transaksi berjalan yang terjadi di tengah perlambatan ekonomi global.
Baca Juga: Neraca Pembayaran Indonesia Defisit US$ 0,8 Miliar pada Kuartal I-2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News