kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI: Pembatasan mobilitas di kuartal III-2021 tahan pemulihan ekonomi semester kedua


Selasa, 05 Oktober 2021 / 13:12 WIB
BI: Pembatasan mobilitas di kuartal III-2021 tahan pemulihan ekonomi semester kedua
ILUSTRASI. Bank Indonesia


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengakui, pembatasan mobilitas yang dilakukan pemerintah pada kuartal III-2021, menahan kinerja pemulihan ekonomi semester kedua tahun ini.

Sekedar mengingatkan, memasuki kuartal ketiga, pemerintah memang melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk membatasi mobilitas masyarakat. Hal tersebut dilakukan untuk mengatasi kenaikan kasus varian Delta Covid-19 di tanah air.

Walau begitu, BI tetap melihat adanya perkembangan manis pada pertengahan kuartal III-2021. Ini seiring dengan mulai terkendalinya kasus Covid-19 di Indonesia, sehingga ada peningkatan mobilitas mulai Agustus 2021.

“Ini mengindikasikan aktivitas ekonomi mulai membaik, tercemrin dari peningkatan mobilitas masyarakat, peningkatan transaksi pembayaran lewat SKNBI dan RTGS, dan aktivitas penyediaan akomodasi makanan dan minuman,” kata bank sentral dalam Kajian Stabilitas Keuangan No. 37 yang diluncurkan Selasa (5/10).

Baca Juga: BI: Minat investasi di aset kripto melonjak tajam pada paruh pertama 2021

Ke depan, BI masih optimistis pertumbuhan ekonomi di sepanjang tahun ini akan tetap berdaya, dan bisa tumbuh positif, usai koreksi 2,07% pada tahun 2020.

Ini seiring dengan berlanjutnya perbaikan mobilitas masyarakat karena relaksasi restriksi dan akselerasi vaksinasi, berlanjutnya stimulus kebijakan dari pemerintah, pembukaan sektor-sektor prioritas dan dukungan UMKM, serta tetap tingginya kinerja ekspor.

Bank sentral pun memperkirakan, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2021 berada di kisaran 3,5% yoy hingga 4,3% yoy.

Selanjutnya: Boba King bakal IPO, begini kinerja keuangannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×