kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BI optimistis cadangan devisa mampu jaga ketahanan nilai tukar rupiah


Selasa, 06 Juli 2021 / 19:26 WIB
BI optimistis cadangan devisa mampu jaga ketahanan nilai tukar rupiah
ILUSTRASI. BI optimistis cadangan devisa mampu jaga ketahanan nilai tukar rupiah


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) optimistis cadangan devisa yang dimiliki oleh BI saat ini masih bisa menjaga ketahanan nilai tukar rupiah. 

Per Mei 2021, BI mencatat cadangan devisa sebesar US$ 136,4 miliar. Posisi ini setara dengan pembiayaan 9,5 bulan impor atau 9,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.  Angka tersebut juga jauh di atas standard kecukupan internasional yang sekitar 3 bulan impor. 

“Insya Allah we can manage external stability (kami bisa menjaga stabilitas eksternal) dengan posisi cadangan devisa yang masih relatif besar,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, Senin (6/7). 

Perry mengatakan, risiko pergerakan nilai tukar rupiah memang datang dari domestik maupun global. Dari domestik, terkait dengan penambahan kasus harian Covid-19 dan dari luar, adalah isu The Fed bakal tapering off

Baca Juga: BI: Lonjakan kasus Covid-19 pengaruhi pergerakan rupiah

Namun, BI juga masih memiliki berbagai jurus untuk menghalau risiko tersebut. BI melakukan triple intervention, yaitu intervensi di pasar DNDF, pasar spot, dan pembelian surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder, termasuk koordinasi dengan Menteri Keuangan. 

Perry kemudian menjelaskan, selama semester I-2021, pembelian SBN di pasar sekunder oleh BI tercatat sebesar Rp 8,62 triliun. 

Selain melakukan intervensi, BI juga melakukan stabilisasi kenaikan imbal hasil SBN.

Seperti contohnya, BI berhasil mengendalikan kenaikan yield SBN tenor 10 tahun yang pada waktu itu naik dari 6,16% menjadi 6,7%, dan kini sudah berhasil turun di kisaran 6,34% meski ada kenaikan sedikit lagi. 

Selanjutnya: Ekonom optimistis cadangan devisa masih lebih dari cukup untuk jaga rupiah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×