Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia menilai pergerakan nilai tukar rupiah masih stabil. Hal ini dipengaruhi oleh aliran modal asing dan rendahnya premi risiko.
"Imbal hasil dari premi risiko masih menarik. Kalau sekarang ada pergerakan naik atau turun itu karena faktor teknikal, bukan faktor fundamental terpengaruh dengan apa yang terjadi di Amerika," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo Jumat (26/7) di Bank Indonesia.
Faktor teknikal yang dimaksud Perry salah satunya adalah naik turunnya suku bunga asing. Ia menyoroti tentang masalah Brexit. Risiko Brexit yang meningkat menyebabkan dolar menguat.
Lalu muncul keputusan European Central Bank (ECB). ECB pernah memperkirakan Euro menurun, tetapi ternyata Euro menguat. Hal itu lalu mempengaruhi dolar sehingga nilai dolar melemah.
Namun, di tengah terus bergeraknya faktor teknikal tersebut, Perry meyakinkan mekanisme pasar Indonesia tetap berjalan.
Penawaran dan permintaan di pasar Indonesia juga masih lancar. Bank Indonesia juga mengaku siap untuk terus ada di pasar Indonesia.
BI juga tetap yakin kalau nilai tukar rupiah akan terus stabil. Hal tersebut disokong juga oleh aktivitas ekonomi di dalam negeri.
"Terima kasih untuk para eksportir yang sudah menyuplai pasar valas, lalu mereka yang bergerak di bidang perbankan, dan juga para importir," tambah Perry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News