Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat adanya prospek pemulihan kondisi ekonomi global pada 2020. Dengan adanya potensi ini, dapat menurunkan ketidakpastian di pasar keuangan global.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, potensi perbaikan ekonomi global pada tahun ini ditopang oleh perbaikan ekonomi di beberapa aspek yang menopang ekonomi dunia.
Baca Juga: BI pertahankan suku bunga, rupiah ditutup menguat tipis Rp 13.639 per dolar AS
Pertama, adalah dengan adanya kesepakatan dagang fase pertama dalam perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Dengan adanya kesepakatan tersebut, BI melihat bahwa ini pun memperbaiki beberapa indikator dini global.
"Seperti indeks manufaktur, indeks ekspor, indeks produksi, dan indeks keyakinan yang membaik dalam dua bulan terakhir di tahun 2019," jelas Perry pada Kamis (23/1) di Jakarta.
Baca Juga: BI tahan suku bunga acuan 5%, ini emiten properti yang sahamnya naik
Kesepakatan ini pun juga berdampak positif pada prospek pertumbuhan negara maju seperti AS, Jepang, dan Eropa dan membawa potensi baik pada pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang sepert China, India, dan Brasil meski BI pun melihat masih ada sejumlah permasalahan domestik yang sedang dihadapi oleh otoritas negara yang bersangkutan.
Kedua, adalah dengan meningkatnya aliran modal asing ke negara-negara berkembang, termasuk ke Indonesia. Tentunya ini menjadi kabar baik bagi Indonesia karena prospek pemulihan ekonomi global ini juga memperkuat momentum peningkatan perekonomian domestik.
Baca Juga: BI pertahankan suku bunga acuan 5% pada Januari 2020
Hanya saja, BI mengaku tetap waspada dengan masih adanya sejumlah resiko yang bisa mengganggu perekonomian global dan domestik, salah satunya adalah resiko geopolitik seperti yang ditimbulkan oleh konflik antara AS dan Iran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News