Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Kesepakatan ini pun juga berdampak positif pada prospek pertumbuhan negara maju seperti AS, Jepang, dan Eropa dan membawa potensi baik pada pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang sepert China, India, dan Brasil meski BI pun melihat masih ada sejumlah permasalahan domestik yang sedang dihadapi oleh otoritas negara yang bersangkutan.
Kedua, adalah dengan meningkatnya aliran modal asing ke negara-negara berkembang, termasuk ke Indonesia. Tentunya ini menjadi kabar baik bagi Indonesia karena prospek pemulihan ekonomi global ini juga memperkuat momentum peningkatan perekonomian domestik.
Baca Juga: BI pertahankan suku bunga acuan 5% pada Januari 2020
Hanya saja, BI mengaku tetap waspada dengan masih adanya sejumlah resiko yang bisa mengganggu perekonomian global dan domestik, salah satunya adalah resiko geopolitik seperti yang ditimbulkan oleh konflik antara AS dan Iran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News