kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BI masih yakin rupiah tetap perkasa di tahun ini, simak alasannya


Kamis, 16 Juli 2020 / 19:49 WIB
BI masih yakin rupiah tetap perkasa di tahun ini, simak alasannya
ILUSTRASI. Petugas teller menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di salah satu bank di Jakarta


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) yakin kalau nilai tukar rupiah masih akan perkasa di sepanjang tahun ini, meski masih teredepresiasi 4,83% ytd dibandingkan dengan akhir 2019. 

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan apa faktor penyebab nilai tukar Garuda masih berpotensi menguat. 

Baca Juga: Kurs rupiah bisa melemah menjelang akhir pekan

"Ini seiring dengan fundamental yang masih undervalued, didukung inflasi yang rendah dan terkendali, defisit transaksi berjalan yang rendah, imbal hasil aset keuangan domestik yang kompetitif, dan premi risiko yang turun," kata Perry, Kamis (16/7). 

Hal ini juga didukung oleh mata uang Garuda yang secara point to point mengalami apresiasi 14,42% pada kuartal II-2020. Capaian ini dipengaruhi oleh aliran masuk modal asing yang cukup besar pada Mei 2020 dan Juni 2020. 

Sayangnya, jalan ke penguatan rupiah masih menemui hambatan karena secara rata-rata BI masih mencatat kalau nilai tukar rupiah terdepresiasi 4,53%. Ini disebabkan oleh tekanan yang besar pada April 2020 sehingga rupiah pada bulan tersebut masih berada di level yang lemah. 

Pada awal Juli 2020, rupiah dan mata uang regional memang masih tertekan seiring dengan ketidakpastian global. Apalagi, ditambah dengan kembali meningkatnya risiko geopolitik Amerika Serikat (AS) dan China. 

Hingga kemarin, Rabu (15/7), rupiah tercatat mengalami depresiasi 2,28% baik secara point to point maupun secara rata-rata, bila dibandingkan dengan level Juni 2020. 

Baca Juga: Rupiah berpeluang menguat pada Jumat (17/7) setelah BI7DRR dipangkas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×