Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyoroti dampak kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat pada pemilu 2024 lalu.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo membeberkan, perkembangan politik di AS diperkirakan akan diikuti dengan arah kebijakan fiskal lebih ekspansif dan strategi ekonomi berorientasi domestik (inward looking policy), termasuk penerapan tarif perdagangan yang tinggi dan kebijakan imigrasi yang ketat.
“Perkembangan ini akan berdampak pada risiko melambatnya pertumbuhan ekonomi di banyak negara termasuk di China dan Uni Eropa,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (20/11).
Baca Juga: Harga Logam Industri Terpapar Perang Dagang China dan Eropa
Di samping itu, ia juga turut menyoroti, kebijakan perdagangan di AS tersebut diperkirakan akan berdampak pada risiko melambatnya pertumbuhan ekonomi dan kembali meningkatnya inflasi dunia.
Lebih lanjut, ia membeberkan, di AS proses penurunan inflasi akan berjalan lebih lambat sehingga penurunan suku bunga Fed Funds Rate (FFR) diperkirakan juga akan lebih terbatas.
Baca Juga: Perang Dagang AS-China Berlanjut, Ekonomi Indonesia Berpotensi Terhambat
Sementara itu, kebutuhan pembiayaan defisit fiskal yang lebih besar mendorong kembali meningkatnya yield US Treasury baik tenor jangka pendek maupun jangka panjang.
Selanjutnya: Kompak, Rupiah Jisdor Melemah 0,26% ke Rp 15.858 per Dolar AS Pada Rabu (20/11)
Menarik Dibaca: Ramalan Cuaca Besok (21/) di Bali, Denpasar Cerah Sepanjang Hari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News