kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

BI: Kebijakan Perdagangan AS di Bawah Trump Berdampak pada Ekonomi China Hingga Eropa


Rabu, 20 November 2024 / 15:29 WIB
BI: Kebijakan Perdagangan AS di Bawah Trump Berdampak pada Ekonomi China Hingga Eropa
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. BI sebut perkembangan politik di AS diperkirakan diikuti dengan arah kebijakan fiskal lebih ekspansif dan strategi ekonomi berorientasi domestik


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyoroti dampak kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat pada pemilu 2024 lalu.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo membeberkan, perkembangan politik di AS diperkirakan akan diikuti dengan arah kebijakan fiskal lebih ekspansif dan strategi ekonomi berorientasi domestik (inward looking policy), termasuk penerapan tarif perdagangan yang tinggi dan kebijakan imigrasi yang ketat.

“Perkembangan ini akan berdampak pada risiko melambatnya pertumbuhan ekonomi di banyak negara termasuk di China dan Uni Eropa,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (20/11). 

Baca Juga: Harga Logam Industri Terpapar Perang Dagang China dan Eropa

Di samping itu, ia juga turut menyoroti, kebijakan perdagangan di AS tersebut diperkirakan akan berdampak pada risiko melambatnya pertumbuhan ekonomi dan kembali meningkatnya inflasi dunia.

Lebih lanjut, ia membeberkan, di AS proses penurunan inflasi akan berjalan lebih lambat sehingga penurunan suku bunga Fed Funds Rate (FFR) diperkirakan juga akan lebih terbatas.

Baca Juga: Perang Dagang AS-China Berlanjut, Ekonomi Indonesia Berpotensi Terhambat

Sementara itu, kebutuhan pembiayaan defisit fiskal yang lebih besar mendorong kembali meningkatnya yield US Treasury baik tenor jangka pendek maupun jangka panjang.

Selanjutnya: Kompak, Rupiah Jisdor Melemah 0,26% ke Rp 15.858 per Dolar AS Pada Rabu (20/11)

Menarik Dibaca: Ramalan Cuaca Besok (21/) di Bali, Denpasar Cerah Sepanjang Hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×