Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2018 yang sebesar 5,06% year on year didukung kenaikan permintaan domestik. Investasi dan konsumsi swasta yang kuat adalah penopang permintaan domestik ini.
Berdasarkan data BI, pertumbuhan investasi bulan Januari-Maret 2018 tumbuh sebesar 7,95% dibanding periode tiga bulanan yang sama tahun 2017 lalu (yoy). Sedangkan pada triwulan terakhir tahun 2017, pertumbuhan investasi 7,27% (yoy).
Pertumbuhan investasi ini didorong oleh sektor non-bangunan yang tumbuh tinggi tinggi sebesar 13,56%, sejalan dengan percepatan investasi untuk sektor produksi. Sedangkan sektor bangunan masih tumbuh juga 6,16%, didorong proyek infrastruktur pemerintah.
Sedangkan konsumsi swasta terutama didorong oleh meningkatnya belanja terkait penyelenggaraan pilkada.
Kuatnya permintaan domestik kemudian mendorong pertumbuhan impor yang cukup tinggi yakni 12,75%, khususnya bersumber dari impor barang modal dan bahan baku. Sementara itu, ekspor tumbuh 6,17%, meski melambat ketimbang triwulan terakhir 2017.
"Bank Indonesia memprakirakan pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut, terutama ditopang investasi yang tumbuh tinggi," tulis BI dalam pernyataan resminya, Senin (7/5).
Prakiraan ini ditopang oleh daya saing dan iklim investasi yang membaik, stabilitas makroekonomi yang terjaga, serta belanja pemerintah dan belanja lembaga nonprofit rumah tangga yang tetap kuat.
Pemulihan ekonomi juga didukung oleh struktur lapangan usaha yang membaik sehingga menjadi landasan berlanjutnya proses pemulihan ekonomi ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News