Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan laju ekonomi Indonesia kuartal pertama tahun ini tumbuh 5,06% year on year (YoY). Meski secara kuartal, ekonomi Indonesia Januari-Maret 2018 ini turun 0,42%. Angka ini lebih rendah dari proyeksi Bank Indonesia (BI) dan proyeksi pemerintah yang masing-masing sebesar 5,1% dan 5,2% YoY.
Kepala Departemen Ekonomi di Center of Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri mengatakan, pertumbuhan ekonomi ini termasuk menggembirakan. Sebab, terlihat investasi yang kuat menopang pertumbuhan ekonomi.
“Kalau memang benar datang dari investasi itu artinya akan membuat multiplier effect. Tentunya kita perlu melihat juga investasi itu isinya apa saja,” ucapnya di Jakarta, Senin (7/5).
Adapun paling tidak investasi akan memacu adanya pertumbuhan konsumsi ke depan sehingga memacu pertumbuhan ekonomi di depan. “Mudah mudahan ini akan berkembang juga dalam waktu satu tahun ke depan karena tidak bisa cepat juga,” kata dia.
Sebelumnya, terlihat pertumbuhan investasi lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi. Yose mengatakan, setelah dua tahun lalu investasi tumbuh lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi maka pertumbuhan ekonomi tahun ini akan lebih rendah atau sama dibandingkan dua tahun lalu.
“Ini memang baru kelihatannya ke depan. Agak lama, long term satu tahun atau dua tahun ke depan. Jadi, kalau investasi memang sudah meningkat, kita mungkin baru bisa melihat hasilnya setahun lagi,” jelasnya.
Meski demikian, ia melihat bahwa tahun ini agak sulit bagi pertumbuhan ekonomi RI untuk mencapai target. Sebab, konsumsi dan ekspor porsinya lebih banyak.
“Konsumsi pilkada biasanya cuma 0,01% atau 0,02% tambahannya. Kita bisa mengharapkan cash for work,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News