kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.739   21,00   0,13%
  • IDX 7.468   -11,36   -0,15%
  • KOMPAS100 1.154   0,16   0,01%
  • LQ45 915   1,77   0,19%
  • ISSI 226   -0,94   -0,41%
  • IDX30 472   1,65   0,35%
  • IDXHIDIV20 569   1,75   0,31%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,25   0,16%

BI: Intervensi DNDF untuk perkuat rupiah


Jumat, 07 Desember 2018 / 18:23 WIB
BI: Intervensi DNDF untuk perkuat rupiah
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melihat kondisi rupiah yang terus melemah, Bank Indonesia (BI) langsung melakukan intervensi transaksi Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) sepanjang sesi perdagangan. BI mengatakan intervensi ini tidak menggunakan cadangan devisa.

Mengutip Bloomberg, di pasar spot, pada Jumat (7/12) rupiah ditutup di level Rp 14.480, menguat 0,02% dari sehari sebelumnya yang ada di level Rp 14.520 per dollar AS.

"Sepanjang hari ini intervensi DNDF dan bisa influence kurs NDF di luar (negeri)," ungkap Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah kepada Kontan.co.id, Jumat (7/12).

Kurs rupiah NDF di pasar New York pada Kamis (6/12) malam sempat mencapai Rp 14.680.

Kondisi lemah ini terjadi karena ada risk-off di pasar keuangan global yang dipicu kekhawatiran pasar terhadap kembali meningkatnya tensi sengketa dagang menyusul ditangkapnya CFO Huawei Techologies, Wanzhou Meng di Kanada yang akan diekstradisi ke AS.
 
Kekhawatiran pasar tersebut mendorong pelemahan indeks saham global, sementara yield treasury AS berlanjut turun hingga ke 2.83%.

"Level terendah sejak September 2018," ungkap Nanang.

Meningkatnya ekspektasi pasar terhadap perlambatan ekonomi AS menyusul rilis data ekonomi AS yang melemah. Kurva imbal hasil (yield curve) di pasar obligasi AS cenderung inverted, bahkan spread yield obligasi dua dan lima tahun sudah negatif.

Beberapa data ekonomi AS yang dirilis mengindikasikan ekonomi AS tidak sesolid sekitar tiga bulan sebelumnya. Penyerapan tenaga kerja di bawah ekspektasi, defisit perdagangan melebar. "Terbesar dalam 10 tahun terakhir," imbuhnya.

Pesanan pabrikan melambat di AS. Probabilitas kenaikan suku bunga Fed Fund Rate di Desember 2018 menurun dari 80% menjadi 69%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×