kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

BI Catat Hingga Pekan Ketiga Agustus 2022 Ada Deflasi 0,14%


Minggu, 21 Agustus 2022 / 15:45 WIB
BI Catat Hingga Pekan Ketiga Agustus 2022 Ada Deflasi 0,14%
ILUSTRASI. Pedagang menata bahan makanan yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (7/6/2022). Bank Indonesia (BI) melihat adanya penurunan harga atau deflasi pada pekan ketiga Agustus 2022.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat adanya penurunan harga  atau deflasi pada pekan ketiga Agustus 2022. Berdasarkan survei pemantauan harga BI, deflasi pada minggu ketiga Agustus 2022 sebesar 0,14% mom.

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, sumber deflasi pada pekan laporan adalah komoditas bawang merah, cabai merah, minyak goreng, cabai rawit, hingga daging ayam ras.

"Komoditas bawang merah mengalami deflasi 0,16% mom, cabai merah turun 0,11% mom, minyak goreng turun harga sebesar 0,07% mom, cabai rawit turun 0,06% mom, dan daging ayam ras turun 0,05% mom," tulis Erwin dalam keterangannya, Jumat (19/8).

Baca Juga: Jika Harga Pertalite Naik, Inflasi Diperkirakan Bisa Tembus 8%

Selain beberapa komoditas tersebut, Erwin juga melihat penurunan harga pada komoditas sperti tarif angkutan udara sebesar 0,03% mom, tomat sebesar 0,02% mom, serta bayam dan jeruk yang masing-masing turun harga 0,01% mom.

Sebaliknya, masih ada beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga (inflasi), yaitu bahan bakar rumah tangga (BBRT) sebesar 0,08% mom, rokok kretek filter yang naik 0,03% mom, serta telur ayam ras, air kemasan, dan beras yang masing-masing naik 0,01% mom.

Ke depan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

Baca Juga: Jelang RDG BI, Bagaimana Ekspektasi Pasar Terhadap Kebijakan Suku Bunga?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×