Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Salah satu alasan Bank Indonesia (BI) mempertahankan kebijakan moneter ketat di tengah perlambatan ekonomi adalah untuk menyehatkan current account deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan. Untuk tahun ini, BI melihat defisit transaksi berjalan bisa semakin mengarah ke level sehat yang diinginkan BI.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan defisit transaksi berjalan pada triwulan pertama 2015 yang sebesar 1,81% dari PDB atau US$ 3,85 miliar adalah angka defisit yang positif. Melihat pada defisit tiga bulan pertama yang lebih rendah dari tahun lalu itu, BI memperkirakan kisaran defisit 2,5%-3% dari PDB akan semakin dapat tercapat.
"Berdasarkan hitungan kami diperkirakan CAD di 2015 akan ada pada 2,8% dari PDB," ujarnya, Selasa (19/5). Sebelumnya BI memperkirakan defisit hingga akhir tahun berada pada level 3% dari PDB.
Sama seperti periode tahun-tahun sebelumnya, defisit transaksi berjalan pada triwulan II dan III akan lebih tinggi dari triwulan pertama. Pada 2014, defisit pada triwulan II dan III masing-masing mencapai 3,92% dan 2,95% dari PDB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News