Reporter: Adinda Ade Mustami, Margareta Engge Kharismawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Belum membaiknya kinerja perdagangan Indonesia pada kuartal pertama 2015, tidak membuat sejumlah ekonom memproyeksi defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) di periode serupa akan negatif.
Kepala Peneliti Ekonomi Mandiri Sekuritas Aldian Taloputra memproyeksi, pada kuartal pertama tahun ini CAD akan membaik di kisaran 1,4%-1,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Proyeksi ini jauh lebih baik dibandingkan CAD di kuartal pertama 2014 yang mencatat defisit US$ 4,15 miliar atau 1,97% dari PDB.
Proyeksi Aldian juga lebih rendah dari proyeksi CAD Bank Indonesia (BI) sebesar 1,6% dari PDB. Bahkan, sebelumnya, BI memperkirakan CAD kuartal I 2015 bakal berada 1,8%-2% dari PDB.
Aldian bilang, ada dua faktor yang menopang perbaikan CAD di kuartal pertama tahun ini. Pertama, turunnya harga komoditas. Kondisi ini akan memicu penurunan impor (nett impor). "Jika harga barang yang kita impor turun, nett-nya jadi lebih kecil. Sehingga, defisit akan lebih kecil," katanya, Kamis (23/4).
Kedua, perbaikan CAD juga akan dipengaruhi pembangunan infrastruktur. Aldian memproyeksi, pembangunan infrastruktur tidak sepenuhnya dilakukan tahun ini. Sehingga, impor barang modal dan bahan baku tidak membengkak.
Namun, Aldian mengingatkan, proyeksi perbaikan CAD kuartal pertama bisa tidak berlanjut pada kuartal kedua tahun ini. Sebab, pada kuartal kedua pemerintah mulai dibebani dengan kewajiban repatriasi aset dan pembayaran bunga utang. Sayang, Aldian belum bisa memproyeksi angka CAD kuartal kedua 2015.
Yang pasti, dia optimistis, besarnya CAD di kuartal kedua nanti lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2014. Secara keseluruhan di tahun ini, Aldian memproyeksi CAD mencapai 2,7% dari PDB. Angka ini berada di kisaran CAD yang diasumsikan oleh BI, yakni 2,5%-3%.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih memproyeksi, defisit triwulan pertama di bawah 2%. Neraca dagang di tiga bulan pertama yang surplus US$ 2,43 miliar akan membantu menurunkan CAD. Sebab, neraca dagangĀ memberikan sumbangan besar terhadap kondisi CAD.
Lana memperkirakan CAD triwulan pertama bisa ada di level 1,75% PDB. "Hingga akhir tahun kalau 1,6% (triwulan I) tercapai, maka akan ada potensi keseluruhan defisit 2,9%-3% dari PDB," terang Lana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News