kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BI ramal CAD triwulan pertama 1,6%


Minggu, 19 April 2015 / 12:02 WIB
BI ramal CAD triwulan pertama 1,6%
ILUSTRASI. Sukuk Tabungan seri ST011.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Neraca dagang selama tiga bulan pertama 2015 mencatat surplus yang besar yaitu US$ 2,43 miliar. Hal ini mendorong current account deficit (CAD) atawa defisit transaksi berjalan menuju ke level yang lebih rendah dari perkiraan semula.

Bank Indonesia (BI) memperkirakan, defisit transaksi berjalan triwulan pertama akan berada pada level 1,6% dari PDB. Sebelumnya, otoritas moneter tersebut memperkirakan defisit bakal berada pada rentang 1,8%-2%.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI Juda Agung mengatakan perkiraan yang lebih rendah ini dikarenakan surplus neraca dagang Maret yang mencapai US$ 1,13 miliar. Alhasil selama tiga bulan neraca dagang mencatat surplus hingga US$ 2,43 miliar. Nilai ini jauh lebih tinggi dibanding surplus Januari-Maret 2014 yang sebesar US$ 1,07 miliar.

Selain neraca perdagangan yang mencatat kabar positif, menurut Juda, kegiatan ekonomi pada triwulan pertama pun masih rendah sehingga neraca pendapatan juga lebih rendah dibanding perkiraan semula. "(Outlook hingga akhir tahun) masih di sekitar 3%. Ada kemungkinan sedikit di bawah 3%," ujar Juda akhir pekan lalu.

Bila melihat tahun lalu, neraca transaksi berjalan mencatat defisit US$ 4,15 miliar atau 1,97% dari PDB. Pada triwulan II, Juda bilang defisit transaksi berjalan akan naik sesuai periodenya karena proyek infrastruktur pemerintah sudah mulai jalan sehingga impor naik dan repatriasi dividen atau aset ke luar negeri yang mulai dilakukan pada bulan Juni.

Tahun lalu, defisit transaksi berjalan triwulan II mencapai US$ 8,94 miliar atau 3,97% dari PDB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×