Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia meningkat. Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi ULN Indonesia pada akhir Agustus 2020 sebesar US$ 413,4 miliar atau lebih tinggi dari posisi ULN pada bulan Juli 2020 yang sebesar US$ 409,9 miliar.
Dengan jumlah tersebut, ini berarti posisi ULN pada Agustus 2020 tercatat tumbuh 5,7% yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Juli 2020 yang sebesar 4,2% yoy.
"Ini disebabkan oleh transaksi penarikan neto ULN, baik ULN pemerintah maupun swasta. Selain itu, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS juga berkontribusi pada peningkatan nilai ULN berdenominasi rupiah," ujar Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko, Kamis (15/10).
Posisi ULN tersebut terdiri dari ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral sebesar US$ 203,0 miliar dan ULN sektor swasta termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar US$ 210,4 miliar.
Baca Juga: Inilah 10 negara dengan utang luar negeri terbesar di dunia, Indonesia termasuk
Meski meningkat, Onny mengatakan kalau struktur ULN Indonesia tetap sehat. Pasalnya, ini dikelola dengan penerapan prinsip kehati-hatian.
Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Agustus 2020 sebesar 38,5% atau masih relatif stabil bila dibanidngkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 38,2%.
Struktur ULN Indonesia tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa 89,0% dari total ULN. Untuk menjaga agar struktur ULN tetap sehat, BI dan pemerintah akan terus meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangan ULN.
Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menyokong pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang bisa memengaruhi stabilitas perekonomian.
Selanjutnya: Masuk 10 besar,Utang luar negeri Indonesia meningkat 2x lipat lebih 10 tahun terakhir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News