kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI catat perlambatan uang beredar di posisi 6,3% pada Desember 2018


Kamis, 31 Januari 2019 / 17:19 WIB
BI catat perlambatan uang beredar di posisi 6,3% pada Desember 2018


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia menacatatkan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh melambat pada Desember 2018. Analisis uang beredar yang diterbitkan BI pada Kamis (31/1) ini menunjukan posisi M2 tercatat tumbuh 6,3% secara year on year menjadi Rp 5.758,3 triliun pada Desember 2018. Nilai ini, sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,6% yoy.

BI melihat perlambatan pertumbuhan M2 terjadi pada komponen uang beredar dalam arti sempit atau M1 dan uang kuasi. Posisi uang kuasi dengan pangsa 74,3% dari total uang beredar mencapai Rp 4.280,6 tri|iun atau tumbuh 6,7% yoy. Nilai ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 7,1% yoy.

Perlambatan pertumbuhan uang kuasi tersebut sejalan dengan perlambatan Dana Pihak Ketiga (DPK) di perbankan yang juga mengalami perlambatan dari 7,1% yoy menjadi 6,1% yoy pada Desember 2018. Komponen M1 mengalami perlambatan di bulan Desember 2018 menjadi sebesar 4,8% yoy, dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 5,0% yoy.

Perlambatan M1 terutama berasal dari komponen uang kartal yang tumbuh melambat dari 9,1% yoy pada November 2018 menjadi 6,6% yoy. Di sisi lain, giro rupiah mencatatkan peningkatan dari 2,3% yoy menjadi 3,4% yoy khususnya milik nasabah perseorangan.

Komponen surat berharga selain saham tumbuh lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya dari 33% yoy menjadi 11,8% yoy pada Desember 2018, sehingga menahan perlambatan M2 yang Iebih dalam.

Perlambatan pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh penurunan aktiva luar negeri bersih serta melambatnya pertumbuhan kredit perbankan. Aktiva luar negeri bersih pada Desember 2018 mengalami kontraksi pertumbuhan yang lebih dalam menjadi 6,4% yoy, Bila dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,4% yoy.

Hal tersebut disebabkan oleh perlambatan tagihan kepada bukan penduduk terutama berupa kepemilikan dana residen pada bank di luar negeri dalam valas. Selain itu, kewajiban luar negeri juga tercatat mengalami peningkatan yang bersumber dari peningkatan simpanan berjangka milik non residen berdenominasi valas serta peningkatan kepemilikan surat berharga yang diterbitkan bank oleh non residen.

Perlambatan M2 juga sejalan dengan perlambatan pertumbuhan kredit perbankan pada bulan Desember 2018 dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari 11,9% yoy pada November 2018 menjadi 11,7% yoy pada bulan berjalan.

Namun demikian ekspansi operasi keuangan pemerintah yang tercermin dari peningkatan tagihan kepada Pempus naik dari 3,0% yoy menjadi 4,0% yoy, sedikit menahan perlambatan pertumbuhan uang beredar. Tagihan kepada Pempus tersebut terutama berupa obligasi negara berdenominasi rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×