kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Luhut: Ekonomi Indonesia stabil sampai tahun 2023


Kamis, 31 Januari 2019 / 14:32 WIB
Luhut: Ekonomi Indonesia stabil sampai tahun 2023


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan kondisi ekonomi saat ini stabil, bahkan hingga tahun 2023.

"Stabilitas ekonomi mempengaruhi politik," jelas Luhut saat memaparkan materi dalam acara DBS Asian Insights Conferene di Hotel Mulia, Kamis (31/1)

Dalam kesempatan tersebut Luhut menyampaikan siklus bisnis sejak era orde lama. Dia menyebut, saat kondisi ekonomi memburuk, presiden bisa turun jabatan. Seperti saat krisis ekonomi 1998, di tahun yang sama Soeharto lengser. Kejadian serupa juga terjadi saat Gus Dur lengser.

"Penurunan siklus bisnis terakhir pada tahun 2008-2009, jaman SBY kita berhasil recover. Di tahun 2016 harusnya kita mengalami penurunan dan itu situasi krisis," jelas dia.

Kendati demikian, pemerintah berhasil membalik situasi dengan kebijakan yang tepat. Sehingga menurut Luhut, dengan manajemen ekonomi yang baik kondisi ekonomi bisa stabil hingga 2023.

Selain itu, indikator yang digunakan Luhut adalah indeks kepercayaan konsumen kepada pemerintah. Berdasarkan data yang ditunjukkan, pada masa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, indeks tersebut mengalami kenaikan.

Tercatat April 2015 dikisaran 100, dan mengalami kenaikan pada Desember 2018 dikisaran 120. Hanya saja, pada tahun 2015 sempat turun karena keputusan mengalihkan alokasi subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM).

Inflasi juga terhitung juga masih terjaga. Tahun 2018, inflasi sebesar 3,13%. Sedangkan tahun 2016 dan 2017 masing-masing sebesar 3,02% dan 3,61%. Sedangkan tahun ini, Luhut juga menjamin inflasi tetap terkendali di kisaran 3,4%. "Apalagi kalau defisit transaksi berjalan membaik," jelas Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×