Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus menggenjot transaksi valuta asing. Bulan lalu, BI baru saja menyelenggarakan lelang FX Swap dengan tenor 1, 3, dan 6 bulan. Gubernur BI Agus Martowardojo menyatakan, pihaknya belum akan menambah tenor lelang FX Swap tersebut.
"Kita belum berencana mengubah. Kalau ingin menambah, frekuensi masih kita tingkatkan," ucap Agus, ketika open house di kediamannya Kamis, (8/8).
Sudah 3 kali diselenggarakan rutin tiap Kamis, lelang FX Swap ini terbilang berhasil. Kamis, (1/8) kemarin, lelang FX Swap tersebut mengalami oversubscribe. Dari target pelelangan BI senilai US$ 500 juta, jumlah permintaannya mencapai US$ 1,605 miliar. Namun kemudian, angka yang BI lepas yakni US$ 1,285 miliar.
Premi yang BI kenakan pun bervariasi antara berbagai tenor, tergantung kesepakatan. Pada tenor 1 bulan, lelang yang didapat mencapai US$ 735 juta dengan premi swap poin rata-rata tertimbang 46,53. Kemudian untuk tenor 3 bulan lelang FX Swap-nya yakni senilai US$ 250 juta dengan premi swap poin 144,08. Terakhir, pada 6 bulan lelangnya yakni US$ 300 juta dengan premi swap poin 330,73.
Seiring adanya lelang FX Swap ini, pasar valuta asing terlihat mulai aktif. Hanya saja, transaksi valuta asing sebagian besar masih dalam bentuk spot. Agus menilai, idealnya transaksi valuta asing haruslah ada kombinasi antara spot, swap, repo, term deposit, dan forward.
"Ini sedang BI siapkan. Kita mempersiapkan instrumen dan peraturan. Sehingga nantinya transaksi valuta asing akan lebih dalam," ujar Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News