kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.478.000   -4.000   -0,27%
  • USD/IDR 15.674   -184,00   -1,19%
  • IDX 7.487   -8,87   -0,12%
  • KOMPAS100 1.159   -1,65   -0,14%
  • LQ45 927   -2,99   -0,32%
  • ISSI 225   0,56   0,25%
  • IDX30 478   -1,38   -0,29%
  • IDXHIDIV20 575   -1,20   -0,21%
  • IDX80 132   -0,13   -0,10%
  • IDXV30 142   0,41   0,29%
  • IDXQ30 160   -0,04   -0,02%

BI: Awas, korporasi berutang saat ini


Rabu, 10 Desember 2014 / 15:19 WIB
BI: Awas, korporasi berutang saat ini
ILUSTRASI. OJK mencabut izin usaha PT Asuransi Jiwa Kresna atau Kresna Life.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Mata uang Garuda dalam posisi tertekan ke level Rp 12.300 per dolar Amerika Serikat (AS). Pelemahan ini bisa berdampak pada Utang Luar Negeri (ULN) korporasi.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan ULN korporasi alias swasta dalam tren yang meningkat. Dengan adanya rupiah yang mengalami depresiasi akan menjadi risiko tersendiri bagi korporasi.

Pemantauan BI, pengaruh rupiah terhadap utang swasta masih terukur. "Namun secara umum kita ingatkan lagi ke pihak swasta yang punya ULN untuk dapat mengelola uang dengan baik," ujar Agus, Kamis (10/12).

Kalau korporasi tidak bisa mengatur utangnya dengan baik maka keuangan dunia dan pelemahan rupiah bisa berdampak ke kinerja perusahaan. Adapun, posisi ULN pada akhir September 2014 sebesar US$ 292,3 miliar.

Posisi ini meningkat US$ 6,1 miliar atau 2,1% dibandingkan posisi akhir triwulan II (Juni) yang sebesar US$ 286,2 miliar. Peningkatan posisi ini terutama dipengaruhi oleh meningkatnya kepemilikan posisi utang swasta.

Utang swasta pada akhir September tercatat US$ 159,3 miliar. Nilai ini naik 3,1% dibanding posisi akhir Juni yang sebesar US$ 154,4 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×