kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.299   -19,00   -0,12%
  • IDX 6.646   -103,56   -1,53%
  • KOMPAS100 978   -18,37   -1,84%
  • LQ45 757   -12,42   -1,61%
  • ISSI 208   -3,86   -1,83%
  • IDX30 392   -7,24   -1,81%
  • IDXHIDIV20 474   -8,36   -1,73%
  • IDX80 111   -2,00   -1,78%
  • IDXV30 116   -2,35   -1,99%
  • IDXQ30 129   -2,55   -1,94%

BI: Awas, korporasi berutang saat ini


Rabu, 10 Desember 2014 / 15:19 WIB
BI: Awas, korporasi berutang saat ini
ILUSTRASI. OJK mencabut izin usaha PT Asuransi Jiwa Kresna atau Kresna Life.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Mata uang Garuda dalam posisi tertekan ke level Rp 12.300 per dolar Amerika Serikat (AS). Pelemahan ini bisa berdampak pada Utang Luar Negeri (ULN) korporasi.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan ULN korporasi alias swasta dalam tren yang meningkat. Dengan adanya rupiah yang mengalami depresiasi akan menjadi risiko tersendiri bagi korporasi.

Pemantauan BI, pengaruh rupiah terhadap utang swasta masih terukur. "Namun secara umum kita ingatkan lagi ke pihak swasta yang punya ULN untuk dapat mengelola uang dengan baik," ujar Agus, Kamis (10/12).

Kalau korporasi tidak bisa mengatur utangnya dengan baik maka keuangan dunia dan pelemahan rupiah bisa berdampak ke kinerja perusahaan. Adapun, posisi ULN pada akhir September 2014 sebesar US$ 292,3 miliar.

Posisi ini meningkat US$ 6,1 miliar atau 2,1% dibandingkan posisi akhir triwulan II (Juni) yang sebesar US$ 286,2 miliar. Peningkatan posisi ini terutama dipengaruhi oleh meningkatnya kepemilikan posisi utang swasta.

Utang swasta pada akhir September tercatat US$ 159,3 miliar. Nilai ini naik 3,1% dibanding posisi akhir Juni yang sebesar US$ 154,4 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×