kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.610   15,00   0,09%
  • IDX 8.238   149,11   1,84%
  • KOMPAS100 1.145   25,73   2,30%
  • LQ45 820   23,58   2,96%
  • ISSI 290   4,46   1,56%
  • IDX30 429   13,21   3,18%
  • IDXHIDIV20 487   16,89   3,59%
  • IDX80 127   2,85   2,30%
  • IDXV30 135   1,26   0,95%
  • IDXQ30 136   4,84   3,69%

Bertemu Sekjen OECD, Wamenkeu Thomas Bahas Proses Aksesi Hingga Pajak Global


Selasa, 21 Oktober 2025 / 13:45 WIB
Bertemu Sekjen OECD, Wamenkeu Thomas Bahas Proses Aksesi Hingga Pajak Global
ILUSTRASI. Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono melakukan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF–Bank Dunia 2025.

Pertemuan tersebut menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama strategis antara Indonesia dan OECD, terutama dalam mendukung reformasi ekonomi dan agenda pembangunan berkelanjutan.

Dalam keterangannya, Senin (20/10/2025), Thomas mengatakan, perekonomian Indonesia tetap tangguh dan solid di tengah berbagai tantangan global.

Thomas menekankan pentingnya diversifikasi ekonomi, peningkatan investasi, serta penguatan produktivitas sebagai kunci menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Juga: Menko Airlangga Bahas Aksesi OECD dan Kerja Sama Proyek Nuklir SMR dengan AS

Sementara itu, Mathias Cormann menilai proses aksesi Indonesia menjadi anggota penuh OECD merupakan momentum strategis yang akan memperkuat iklim investasi nasional.

Menurutnya, keanggotaan penuh Indonesia di OECD akan membuka peluang lebih besar dalam menarik investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI).

OECD juga menegaskan dukungannya terhadap berbagai langkah reformasi kebijakan ekonomi yang tengah dijalankan Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Mathias menyampaikan rencana kunjungannya ke Jakarta pada Desember 2025 guna memperdalam dialog dan menindaklanjuti agenda kerja sama kedua pihak.

Selain membahas proses aksesi, pertemuan ini juga menyinggung sejumlah isu global, termasuk prioritas G20 di bawah Presidensi Amerika Serikat tahun 2026, perkembangan Inclusive Framework on Global Minimum Tax, serta tindak lanjut pelaksanaan Indonesia–OECD Economic Survey 2026.

Survei tersebut telah memasuki tahap awal penyusunan dengan disepakatinya struktur bab dan dimulainya kick-off mission.

Survei ini diharapkan dapat memberikan analisis dan rekomendasi kebijakan yang komprehensif untuk memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Baca Juga: Indonesia Wajib Bayar Iuran Jika Resmi Jadi Anggota Penuh OECD, Ini Perhitungannya

Selanjutnya: Mengintip Spesifikasi dan Desain Maung MV3 Garuda Limousine Milik Prabowo Subianto

Menarik Dibaca: Promo Indomaret Harga Spesial 21 Oktober-3 November 2025, Sunlight Botol Diskon 25%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×