kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.969.000   -22.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.884   -14,00   -0,08%
  • IDX 6.671   36,55   0,55%
  • KOMPAS100 963   6,65   0,70%
  • LQ45 750   5,48   0,74%
  • ISSI 211   1,06   0,51%
  • IDX30 389   2,17   0,56%
  • IDXHIDIV20 469   2,39   0,51%
  • IDX80 109   0,71   0,65%
  • IDXV30 114   0,42   0,37%
  • IDXQ30 128   0,50   0,39%

Bertemu Menko Airlangga, Menteri AHY Bahas Penyelesaian Reforma Agraria


Senin, 26 Februari 2024 / 16:51 WIB
Bertemu Menko Airlangga, Menteri AHY Bahas Penyelesaian Reforma Agraria
ILUSTRASI. Bertemu Menko Airlangga, Menteri AHY Bahas Penyelesaian Reforma Agraria Hingga Penyelesaian Infrastruktur


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) atau Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Senin sore (26/2), untuk membahas program yang harus diselesaikan tahun ini.

“Sore ini saya ingin berdiskusi sekaligus juga tentunya berkoordinasi memohon arahan apa saja yang menjadi tugas yang harus diselesaikan, yang berkaitan dengan reforma agraria,” tutur AHY kepada awak media saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, (26/2).

Kemudian, AHY juga ingin membahas terkait investasi dan pembangunan infrastruktur di berbagai bidang yang membutuhkan kesiapan lahan, kepastian hukum dan juga iklim yang sehat.

Baca Juga: Presiden Jokowi Melantik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Jadi Menteri ATR/BPN

“Tentunya di bawah koordinasi menko ekonomi saya dan yang lain ingin menjadi bagian sukses dari usaha besar ini,” tambahnya.

Untuk diketahui, AHY dilantik menjadi Menteri ATR/BPN pada 21 Februari 2024. AHY menyampaikan bahwa, Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga berpesan kepadanya agar menuntaskan berbagai persoalan agraria yang masih terjadi saat ini.

Salah satunya, ada seorang warga yang mengadukan nasibnya pada Ma’ruf karena tanahnya diserobot oleh pengembang.

“Nasibnya tidak menentu, kasihan, padahal ini rakyat kecil. Jadi di sinilah yang menjadi tantangan terbesar bagi Kementerian ATR,” sebutnya.

“Bagaimana kami bisa secara utuh, tentu bukan juga terburu-buru, gegabah. Tapi, secara utuh melihat permasalahan sengketa. Termasuk, kasus-kasus yang disebabkan oleh mafia tanah,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×