Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah melakukan pertemuan dengan dua lembaga pemeringkat (rating) global, yakni Fitch Ratings dan Moody's di Washington DC dalam dua hari terakhir.
Sri Mulyani mengatakan, Fitch menyampaikan penilaian ekonomi Indonesia yang cukup mengesankan di tengah kondisi perekonomian global yang sedang mengalami tantangan cukup serius. Menurut Fitch, ekonomi Indonesia cukup terjaga, baik dari sisi kinerja maupun sisi perumusan kebijakan menghadapi kondisi sulit.
Meski begitu, Fitch juga mengingatkan Indonesia agar tetap berhati-hati dalam merumuskan dan menerapkan setiap kebijakan yang mempengaruhi kinerja perekonomian agar hasilnya tepat sasaran.
"Dalam dua hari ini saya bertemu dengan dua lembaga rating terkemuka secara terpisah, Fitch dan Moody's," ujar Sri Mulyani dalam unggahan di instagram pribadinya @smindrawati, dikutip Minggu (16/10).
Dalam pertemuan tersebut, Bendahara Negara RI juga menyampaikan perkembangan ekonomi Indonesia, terutama selama penanganan pandemi covid-19, dimana pemerintah memperlebar defisit di atas 3% dari produk domestik bruto (PDB).
Baca Juga: Ekonomi Global 2023 Terancam, Ini Saran Langkah Kebijakan dari IMF
Selain itu, dirinya juga menjelaskan kondisi fiskal tahun 2022 yang cukup baik namun tetap dengan kewaspadaan yang tinggi seiring dengan perkembangan ekonomi global yang bergejolak.
Menurutnya, risiko global, kenaikan inflasi, suku bunga, yang berdampak pada cost of fund meningkat, sehingga kurs dolar Amerika Serikat menjadi semakin kuat. Untuk itu, bagi negara berkembang, situasi ini membutuhkan pendanaan sehingga isu restrukturisasi hutang pun menjadi penting.
Sri Mulyani juga bertemu dengan perwakilan dari Moody's yakni Anne Van Praagh. Dari penilaian terakhir pada 10 Februari 2022 yang lalu, Moody's memberikan Indonesia predikat sebagai negara dengan perekonomian global yang cukup stabil di tengah situasi global yang bergejolak.
"Pada kesempatan kali ini pun, saya dan para perwakilan Moody's berdiskusi mengenai prospek perekonomian Indonesia ke depan dengan adanya kondisi peningkatan risiko global," tutur Sri Mulyani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News