kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Berkontribusi ungkit ekonomi, pemerintah diminta segera sahkan RUU Masyarakat Adat


Kamis, 25 Februari 2021 / 17:40 WIB
Berkontribusi ungkit ekonomi, pemerintah diminta segera sahkan RUU Masyarakat Adat
ILUSTRASI. Masyarakat adat Dayak Iban Sungai Utik, Desa Batu Lintang, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, membuka ladang dengan cara membakar yang merupakan budaya turun menurun.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar juga menegaskan bahwa masyarakat memiliki kontribusi yang penting dan nyata. Meski konstitusi dan sejumlah Undang-Undang (UU) telah menjamin atas hak masyarakat adat, namun praktiknya ketentuan tersebut belum dipenuhi. Padahal kembai lagi Muhaimin menyebut kontribusi masyarakat adat sangat nyata bagi Indonesia.

Kontribusi dari masyarakat adat juga tak hanya sebatas untuk pembangunan ekonomi. Masyarakat adat juga memiliki peran dalam merawat kebhinekaan. Sayangnya hak-hak masyarakat adat terancam dimana belum adanya perlindungan hukum yang memadai.

Baca Juga: Sejumlah Serikat Pekerja Siap Bertarung Uji Materi UU Cipta Kerja di MK

"Sebetulnya nilai produktivitas masyarakat adat itu mampu menyaingi komoditas perkebunan korporasi. Teori ini yang harus terus kita perjuangkan untuk meyakinkan bahwa produktivitas nilai ekonomi masyarakat adat mampu bersaing dengan komoditas perkebunan korporasi," jelasnya.

Terlebih saat pandemi yang membuat resesi ekonomi harusnya dapat dipahami bahwa kontribusi riil nyata datang dari masyarakat adat. Lanjut Muhaimin, ditengah segala kegiatan ekonomi saat ini belum menjadi jawaban atas terjadinya resesi.

"Tidak hanya eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam yang bisa menjadi penopang ekonomi kita. Tapi kekuatan ekonomi masyarakat lokal dan adat, masyarakat UMKM juga bisa memberikan kontribusi yang otomatis bisa terbukti. Saya yakin dan optimis kalau lihat ekonomi global saat ini, suasana pandemi dan resesi yang terus terjadi adalah mau tidak mau kita menengok kekuatan ekonomi internal kita alternatif ekonomi baru," ujarnya.

Selanjutnya: Percepat penyelesaian tata batas agar sawit tidak jadi sasaran empuk kampanye hitam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×