kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Berikut rincian penerima vaksin Covid-19 program gratis dan pengadaan vaksin mandiri


Senin, 07 Desember 2020 / 16:10 WIB
Berikut rincian penerima vaksin Covid-19 program gratis dan pengadaan vaksin mandiri
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut program vaksinasi siap dimulai. Pemerintah sudah memetakan penerima vaksin gratis dan pengandaan mandiri. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pemerintah memastikan akan segera memulai program vaksinasi, seiring dengan tibanya 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 di Indonesia, Minggu (6/12).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, vaksin Sinovac yang dibeli dari produsen obat China yakni Sinovac Biotech Ltd  akan didistribusikan secara bertahap dengan memprioritaskan tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik.

Ada dua skema pemberian vaksin virus corona. 

Baca Juga: Ingin vaksin corona mandiri, berikut cara daftar, pesan dan beli vaksin

Pertama, secara gratis lewat Vaksin Program Kementerian Kesehatan. Kedua,  vaksin mandiri oleh Kementerian BUMN.

Berbeda dengan negara-negara seperti Amerika Serikat (AS) Jepang, Prancis, India, dan beberapa negara lainnya yang menggratiskan vaksin, Indonesia hanya memberikan vaksin secara cuma-cuma ke 30 persen dari total masyarakat yang akan disuntik.

Wakil Menteri BUMN I sekaligus Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin dalam kesempatan berbeda menjelaskan, Kementerian BUMN telah memetakan  jumlah penerima vaksin dalam dua program yakni gratis dan program mandiri atau berbayar.

Janji Budi, vaksin Covid 19 akan  mencakup 67 persen dari 160 juta populasi penduduk berusia 18-59 tahun.  Dengan begitu, vaksin disiapkan kepada 107.206.544 orang.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 mandiri hanya diperuntukkan untuk warga usia 18 sampai 59 tahun saja

Dengan kebutuhan dua kali suntik per orang serta cadangan 15 persen dari kebutuhan, maka total vaksin yang dibutuhkan adalah sebanyak 246.575.051 dosis.

Untuk vaksin program Kementerian Kesehatan alias gratis setara dengan 30 persen dari total kebutuhan,  diberikan kepada:

  • - Tenaga kesehatan sebanyak 1.251.173 orang. 
  • -Pelayan publik seperti pekerja bandara/pelabuhan, TNI/Polri, Satpol PP,
  • - Aparat hukum sebanyak 4.422.331 orang.
  • -Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan sebanyak 26.484.172 orang.

Dengan begitu, total kelompok penerima sebanyak 32.158.276 orang. Ditambah wastage 15 persen, prediksi kebutuhan vaksin corona sebanyak 73.964.035 dosis akan disiapkan dalam program ini. Dari total tersebut, sebanyak 58 Juta dosis,  di antaranya dari Sinovac dan 16 juta dosis lainnya dari Covax/Gavi.

Kedua, untuk skema Vaksin Mandiri atau berbayar.

Vaksin ini akan dijual kepada 75.048.268 orang yakni masyarakat mampu dan pelaku ekonomi. Ditambah dengan wastage dan kebutuhan dua kali suntik, maka Kementerian BUMN akan menyiapkan sebanyak 172.611.016 dosis vaksin.

Sumber vaksin dari tiga sumber berbeda.

  • -Sinovac sebesar 85 juta dosis,
  • -Novavax dari Amerika Serikat sebanyak 30 juta dosis,
  • -Merah Putih sebanyak 57,6 juta dosis.

Hanya perlu diingat, keamanan dan efiktivitas uji klinis tahap ketiga dari vaksin Sinovac hingga kini belum keluar. Uji klinis vaksin Sinovac di Indonesia semisal, yang bekerjasama dengan Bio Farma baru akan selesai Mei 2021, dengan laporan data awal Januari 2021; 

Adapun  Pfizermengeluarkan data efikasi atau kemanjuran atas vaksinnya sebanyak 90% efektif, sementara vaksin bikinan Moderna dengan klaim tingkat efektifitas hingga 94,5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×