kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Belanja Pemerintah Kuartal III Dapat Mendongkrak Pertumbuhan Ekonomi Tanah Air


Kamis, 08 Agustus 2024 / 14:11 WIB
Belanja Pemerintah Kuartal III Dapat Mendongkrak Pertumbuhan Ekonomi Tanah Air
ILUSTRASI. Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Wahyu Utomo


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Dorongan belanja pemerintah pada kuartal III 2024 kemungkinan akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih tinggi. Pasalnya pada kuartal II 2024 kontribusi belanja pemerintah ke pertumbuhan ekonomi mengalami perlemahan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, konsumsi pemerintah hanya mengalami pertumbuhan sebesar 1,42%, melambat jauh dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 19,90%. Sementara itu, belanja pemerintah hanya menyumbang 0,10% terhadap pertumbuhan ekonomi, atau turun dari kuartal sebelumnya sebesar 1,06%.

Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Wahyu Utomo menyampaikan, kontribusi belanja pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi akan meningkat pada kuartal III hingga IV 2024.

Baca Juga: Konsumsi Pemerintah Kurang Ngegas di Kuartal II-2024, Ini Sebabnya Menurut Kemenkeu

“Berdasarkan history pola realisasi anggaran kuartal III dan IV selalu lebih besar dari kuartal I dan II,” tutur Wahyu kepada Kontan, Kamis (8/8).

Adapun Ia menyebut, upaya pemerintah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, diantaranya menjaga daya beli masyarakat dengan mendorong efektivitas perlindungan sosial (perlinsos).

Kemudian, mengendalikan inflasi dan stabilisasi harga melalui Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), bantuan pangan dan menjaga pasokan.

Melanjutkan insentif pada sektor yang mempunyai daya ungkit pada pertumbuhan ekonomi, seperti pemberian PPN DTP pada sektor perumahan, serta meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2024 hanya mencapai 5,05% year on year (yoy). Pertumbuhan tersebut lebih lambat bila dibandingkan kuartal I 2024 yang mencapai 5,11% yoy.

Baca Juga: Vietnam Digadang-gadang Pimpin Perekonomian Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×