kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Beginilah kronologis bom Utan Kayu


Selasa, 15 Maret 2011 / 20:50 WIB
ILUSTRASI. Gerai ritel Watsons; apotek toko obat kecantikan kosmetika kosmetik watson dari PT Duta Intidaya Tbk DAYA


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Ledakan bom di Utan Kayu sontak saja membuat kaget warga Jakarta hari ini. Pasalnya bom yang dikirimkan dalam bentuk paket buku kepada Ulil Abshar Abdalla tersebut telah mencederai tiga anggota polisi dan dua satpam.

Berdasarkan penuturan, Nurcahya yang tak lain office boy saat ditemui di tempat kejadian. Bom ini berawal dari paket buku yang ditujukan terhadap Ulil tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL).

Nurcahya mengaku paket datang ke receptionist pada pukul sekitar 10.00 WIB. "Saya ambil paket itu untuk di bawa ke atas kantor JIL pukul 13.00 WIB," katanya Selasa (15/3).

Ternyata dalam paket ini terdapat surat permintaan berasal dari Drs Sulaiman Azhar LC kepada Ulil Abshar Abdalla untuk memberikan pengantar buku yang berjudul "Mereka Harus Dibunuh Karena Dosa-Dosa Mereka Terhadap Islam dan Kaum Muslim".

Menurut Nurcahya, paket buku itu kemudian disampaikan ke Saidiman yang juga tokoh JIL yang berkantor di lantai 2. Tapi para penerima paket mulai curiga melihat paket tersebut, pasalnya tampak kabel dan batu jam. Makanya, sesaat kemudian mereka langsung menghubungi pihak kepolisian.

Pukul 13.45, anggota Polres Jaktim datang memeriksa paket. Sekitar pukul 14.00, Polres Utan Kayu menghubungi Gegana untuk menangani kasus tersebut.

Oleh karena tim Gegana tak kunjung datang maka anggota Polres yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur (Jaktim) Kompol Dodi Rahmawan Dody Rachmawan meminta petunjuk pada Gegana.

Pada pukul 15.45 WIB Kompol Dodi yang menganggap paket ini berisi petasan, maka disiram dengan air. “Biasanya kan petasan kalau disiram dengan air tidak meledak. Kemudian diperkirakan sudah jinak, ketika diangkat ternyata meledak," jelas Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman.

Akibatnya Kompol Dodi harus kehilangan tangannya. Selain dia yang menjadi korban adalah AKP Karliman, dan petugas keamanan, Mulyana. Sampai saat ini, kepolisian sedang melakukan olah TKP, sementara ketiga korban sudah dilarikan ke rumah sakit.

Sutarman masih tidak mau berspekulasi kalau bom low explosive ini kiriman dari teroris. “Saya rasa belum bisa kita simpulkan karena saksi masih kita periksa. Barang bukti juga masih diperiksa,” tambah Sutarman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×