Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
Menurut Bambang, ada empat prototype itu berasal dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta dari salah satu perusahaan swasta PT. Dharma.
Menristek berharap produksi ventilator tersebut ke depan dapat memenuhi kebutuhan dalam perang melawan virus corona Covid-19.
Baca Juga: Alhamdulillah, dalam tiga pekan PSBB tren kasus baru corona DKI Jakarta terus menurun
Perkiraan Bambang setelah berdiskusi dengan Kementerian Kesehatan, saat ini Rumah Sakit di seluruh Indonesia membutuhkan sekitar 1.000 unit ventilator jenis continuous positive airway pressure (CPAP) dan sekitar 668 ventilator jenis Ambu Bag.
"Nah, yang jenis Ambu Bag yang dibuat BPPT misalkan, itu bisa juga dipakai untuk ruang instalasi gawat darurat (IGD) atau ruang emergency. Jadi sangat membantu pasien yang kebetulan sedang berada dalam kondisi emergency," katanya.
Baca Juga: Update virus corona DKI Jakarta Jumat (1/5) positif 4283, meninggal 393, sembuh 427
Sementara itu, sebagian dari ventilator lainnya, dapat digunakan untuk pasien yang berada di ruang operasi, sehingga penanganan pasien Covid-19 diharapkan dapat semakin optimal.
"Ke depan kami akan mengembangkan juga ventilator yang nantinya bisa dipakai di intensive care unit (ICU) yang tentunya butuh waktu beberapa bulak untuk kami mengembangkan sehingga insya Allah satu saat kita akan bisa memproduksi ventilator untuk ICU yang dibuat di Indonesia," tandas Bambang.
SELANJUTNYA>>>