kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bea Cukai angkat tangan soal target penerimaan


Senin, 19 Agustus 2013 / 21:12 WIB
Bea Cukai angkat tangan soal target penerimaan
ILUSTRASI. Drama Korea True Beauty adalah drama Korea inspiratif yang menginspirasi para penontonnya untuk bisa mencintai diri sendiri.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Belum lagi masuk tahun 2014, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sudah angkat tangan duluan soal target penerimaan bea dan cukai tahun depan. Ditjen Bea Cukai tak yakin bisa mencapai target yang telah ditetapkan Pemerintah, dalam nota keuangan Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanaja Negara (RAPBN) tahun 2014.

Dalam RAPBN 2014, pemerintah menargetkan penerimaan negara dari cukai mencapai Rp 114,3 triliun naik dari target yang ditetapkan pemerintah dalam APBN-P 2013 sebesar Rp 6,6%. Sementara untuk target pendapatan bea masuk tahun 2014, pemerintah mematok diangka Rp 33,9 triliun dan pendapatan dari bea keluar sebesar Rp 19,9 triliun. Dibandingkan tahun 2013, target yang ditetapkan itu lebih besar. Untuk bea masuk dalam APBN-P 2013 sebesar Rp 30,8 triliun dan bea keluar sebesar Rp 17,6 triliun. 

Direktur Jenderal Bea Cukai Agung Kuswandono bilang, untuk mengejar target tersebut diperkirakan akan sangat sulit tercapai. Alasannya, penerimaan bea dan cukai banyak dipengaruhi faktor eksternal seperti kondisi perekonomian global, karena erat kaitannya dengan aktifitas ekspor-impor. Misalnya saja dari pendapatan bea keluar, akan tergantung sebesarapa besar nilai ekspor tahun 2014.

Agung juga menjelaskan jika perekonomian dunia melemah maka akan membuat impor dan ekspor juga tertekan. Akibatnya, penerimaan bea dan cukai juga akan terganggu. Meski sangat berat dicapai, Agung menilai pihaknya akan berjuang memaksimalkan berbagai potensi tambahan penerimaan. "Kita akan berusaha menutup kehilangan pendapatan beas cukai akibat kebocoran," ujarnya.

Kebocoran itu biasanya terjadi akibat penyelendupan, ilegal logging dan ilegal fishing. Untuk itu, pihaknya akan meminimalisir kebocoran ditempat-tempat yang jadi pintu masuk transaksi ilegal tersebut.  Untuk bisa melakukan hal itu, Agung bilang pihaknya memerlukan tambahan pegawai lagi sebanyak 5.000 pegawai.

Sementara yang sudah disetujui penambahan pegawai tahun 2014, Agung bilang sebanyak 2.200 orang. Dari pegawai tambahan pegawai itu sebagian besar memang di daerha perbatasan. Selain diperbatasan juga berposisi sebagai auditor, dan di bagian legal. Selain itu, Agung juga mengaku akan meningkatkan tarif cukai rokok. "Tarif cukai rokok memang selalu naik," katanya.

Sementara itu, hingga saat ini penerimaan bea cukai yang teralisasi menurut Agung sudah mencapai 97%. Dengan kondisi tersebut, Agung optimistis target yang dipatok dalam APBN-P bisa dicapai pada akhir  tahun 2013 ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×