kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Basuki: UMP DKI 2014 belum bisa Rp 3,7 juta


Senin, 28 Oktober 2013 / 12:13 WIB
Basuki: UMP DKI 2014 belum bisa Rp 3,7 juta
ILUSTRASI. Promo Guardian s/d 22 Juni 2022


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan pihaknya belum dapat memenuhi permintaan buruh yang menginginkan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2014 sebesar Rp 3,7 juta.

"Kami tidak bisa satu dua tahun ini. Kan baru dibikin dan didukung," ujar Basuki yang akrab disapa Ahok usai menghadiri upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, Senin (28/10).

Ahok menjelaskan, pihaknya sudah memutuskan UMP Jakarta sekitar Rp 2,2 juta dari Rp 1,9 juta pada tahun lalu, sehingga kenaikannya sebesar 45%.

Ahok melanjutkan, putusan Komponen Hidup Layak (KHL) dibandingkan survei pada tahun 2007-2012 selalu ditawar. Buruh selalu diberikan KHL dibawah survei. "Saya kira sebaiknya kami fokus dulu ke KHL deh. Kalau UMP, kami lihat perkembangan ekonomi," ucap mantan Bupati Belitung Timur ini. (Nicolas Timothy/Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×