Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Mantan Jaksa Agung, Basrief Arief menginginkan Jaksa Agung penggantinya nanti bisa bekerja lebih baik darinya. Menurut Basrief siapa pun nama yang nantinya akan terpilih, merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo.
"Harapan saya (Jaksa Agung berikutnya) tentu akan lebih baik dari saya," kata Basrief di Gedung KPK, Jakarta, Senin (17/11).
Kendati demikian, Basrief pun enggan menjelaskan kriteria figur Jaksa Agung yang akan dibutuhkan ke depan. Ia hanya berharap, kerja sama antara Kejaksaan dengan KPK dapat berlanjut.
"Selama ini Kejaksaam dan KPK selalu melakukan kerja sama yang baik. Insya Allah mudah-mudahan ke depan siapa pun jaksa agung nanti akan ditindaklanjuti," imbuhnya. Bahkan Basrief enggan mengomentari nama-nama calon Jaksa Agung yang disebut-sebut akan di-tracking oleh KPK.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Purdijatno menyatakan bahwa Jokowi telah menyerahkan sejumlah nama calon jaksa agung ke KPK. Menurut dia, Jokowi sangat berhati-hati dalam memilih jaksa agung sehingga pertimbangan dari KPK serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sangat penting.
Namun demikian, hal tersebut dibantah KPK. Deputi pencegahan KPK Johan Budi mengatakan bahwa hingga Kamis (13/11), pihaknya belum menerima nama-nama calon Jaksa Agung tersebut.
Hingga kini ada enam nama muncul ke publik yang disebut-sebut sebagai calon Jaksa Agung. Keenamnua, yakni nama Kepala PPATK Muhammad Yusuf, Deputi UKP4 Mas Achmad Santosa, Jaksa Agung Muda (JAM) Bidang Pembinaan Bambang Waluyo, JAM Pidana Khusus Widyo Pramono, mantan JAM Pidana Umum HM Prasetyo, dan mantan Kepala PPATK Yunus Husein.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News