kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bappenas buka peluang bagi pebisnis Aussie


Selasa, 20 Juni 2017 / 21:18 WIB
Bappenas buka peluang bagi pebisnis Aussie


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Dupla Kartini

PERTH. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengunjungi Perth, Australia Barat. Ia memaparkan peluang investasi di Indonesia dalam sesi breakfast meeting dengan kalangan bisnis dari Australia Barat di Swan Room, Parmelia Hotel, Perth (19/6) waktu setempat .

Di hadapan sekitar 80 tamu yang hadir, Bambang menyampaikan perkembangan ekonomi dan pembangunan terkini di Indonesia dan memaparkan situasi dan kondisi Indonesia yang sangat positif untuk investasi.

Dikutip dalam laman resmi Kementerian Luar Negeri, Selasa (20/6), Bambang dalam presentasinya mengatakan, potensi ekonomi Indonesia, khususnya di luar Pulau Jawa, belum tergarap optimal karena konektivitas yang terbatas. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur yang masif diperlukan.

Bambang memaparkan sektor-sektor yang membutuhkan investasi besar dan dinilai cukup menarik, antara lain infrastruktur jalan tol, pelabuhan dan bandara, pariwisata, dan fasilitas publik yang butuh keterlibatan swasta dalam pendanaannya seperti penyediaan air bersih dan rumah sakit.

Pemerintah RI memproyeksikan Indonesia akan menjadi negara dengan GDP terbesar keempat di dunia pada 2045 dengan pertumbuhan ekonomi 5,1% per tahun.

Menteri Bambang menawarkan beberapa opsi pembiayaan bagi investor yang berminat untuk berinvestasi di Indonesia, yaitu melalui skema Public Private Partnership (PPP) dan Equity Financing.

Melengkapi paparan Bambang, Deputi Kepala BKPM menjelaskan, kemudahan berinvestasi di Indonesia sejak adanya One Stop Service. Dengan adanya jasa One Stop Service, proses penerbitan lisensi bisnis/investasi yang semula memakan waktu lama dapat selesai dalam waktu 3 bulan. Langkah tersebut merupakan komitmen Pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk menciptakan lingkungan yang bersahabat bagi investor asing di Indonesia.

Dalam kunjungan itu, Bambang juga bertemu Menteri Pertambangan, Perdagangan dan Industri, dan Asian Engagement Pemerintah Australia Barat, Bill Johnston membahas antara lain manajemen lingkungan terutama di wilayah pertambangan dan upaya Australia Barat dalam membangun listrik di daerah pedalaman.

Selain itu, Bambang bertemu perwakilan dari beberapa universitas Australia Barat mendiskusikan kerja sama di bidang pendidikan tinggi antara lain program studi/pelatihan bagi pegawai-pegawai Perencanaan pada Pemerintahan Daerah dan kemungkinan diadakannya joint program tingkat Sarjana antara universitas di Indonesia dengan universitas di Australia Barat.

Kunjungan Menteri Bambang ke Australia Barat merupakan bagian awal dari rangkaian kegiatan ke beberapa kota di Australia yang diadakan oleh Australia Indonesia Business Council (AIBC) dan difasilitasi oleh Perwakilan-Perwakilan RI di Australia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×