kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.435   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.141   34,56   0,49%
  • KOMPAS100 1.040   6,83   0,66%
  • LQ45 812   5,50   0,68%
  • ISSI 225   1,86   0,83%
  • IDX30 424   3,56   0,85%
  • IDXHIDIV20 510   8,47   1,69%
  • IDX80 117   0,83   0,71%
  • IDXV30 122   2,00   1,67%
  • IDXQ30 139   1,66   1,21%

Bapanas Klaim Ketersediaan dan Harga Pangan Selama 2025 Terkendali


Senin, 19 Mei 2025 / 14:24 WIB
Bapanas Klaim Ketersediaan dan Harga Pangan Selama 2025 Terkendali
ILUSTRASI. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan ketersediaan dan harga bahan pokok periode Januari hingga akhir 2025 dalam kondisi aman dan stabil.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan ketersediaan dan harga bahan pokok periode Januari hingga akhir 2025 dalam kondisi aman dan stabil. 

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, kepastian ini terlihat dari produksi komoditas strategis yang secara konsisten telah terdistribusi dengan lancar.

Pertama, ketersediaan pangan nasioanal proyeksi sampai 2025 mendatang dalam kondisi aman dan cukup. Kedua, harga pangan secara umum stabil. 

"Dan kalau kita lihat yang menjadi konsentrasi di produsen adalah jagung pipil kering, livebird, dan di konsumen adalah beras medium serta Minyakita,” kata Arief pada Rapar Koordinasi Pengendalian Inflasi, Senin (19/5). 

Berikutnya, kata Arief, harga gabah kering panen di tingkat petani juga sudah di atas harga pembelian pemerintah atau HPP sebesar Rp 6.500 per kilogram. Sebagai contoh, harga gabah di Kabupaten Indramayu sudah mencapai Rp 7.000 per kilogram.

“Sehingga dalam waktu dekat proyeksi kita harga gabah sudah Rp 7.000 di atas nasional. Karena itu SPHP sudah harus di keluarkan," terang dia.

Baca Juga: Inpres 6/2025 Terbit, Badan Pangan Nasional Bahas Usulan HPP Gabah Kering Giling

Sedangkan untuk harga rata-rata jagung pipil kering masih Rp4.800. Adapun realisasi penyerapan jagung dari Bulog baru 30.240 ton atau 3% dari target dan harus sama sama ditingkatkan.

Kendati demikian, Arief mengatakan pemerintah saat ini tengah berupaya menyeimbangkan harga ayam hidup guna mengantisipasi penurunan populasi yang berdampak pada ketersediaan.

“Tugas kita adalah sama-sama untuk melakukan intervensi dengan membeli harga yang baik kepada peternak dan disalurkan kepada masyarakat luas,” kata Arief.

Sebagai langkah nyata, Bapanas melaksanakan Gerakan Pangan Murah di lebih 3.000 titik yang dilakukan para kepala daerah di masing-masing wilayahnya secara serentak melalui koordinasi dinas pangan daerah. 

Arief menyebut realisasi serap gabah setara beras sudah mencapai 2,18 juta ton. Ini masih ada kesempatan sampai dengan akhir bulan ini karena di beberapa daerah panen raya masih berlangsung dengan intensitas yang juga baik. 

"Berikutnya, stok Bulog realisasi 2,1 juta ton kemudian yang untuk komersial ada 19.800 ton jadi total serapan nasional 2 juta ton. Sementara realisasi SPHP ada 181.173 ton, dan tentunya ada tanggap darurat 298 ton,” jelas Arief.

Mengenai hal ini, Kepala Basan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengapresiasi peran besar pemerintah yang berhasil mengendalikan ketersediaan dan harga pangan selama tahun 2025. Kata dia, saat ini terjadi tren penurunan harga bawang putih meskipun secara level masih dalam kategori tinggi.

"Kalau kita perhatikan harga harga komoditas ini seperti cabai rawit sudah mengalami deflasi dan IPH (Indeks Perkembangan Harga) terus menerus turun, namun demikian saat ini harga cabai rawit masih di atas HAP,” kata Amalia.

Baca Juga: Pemerintah Belum Putuskan Ekspor Beras, Bapanas: Utamakan Cadangan Dalam Negeri

Amalia menambahkan, sebagian besar cabai rawit di daerah sudah hijau. Ini perkembangan yang baik di mana ada 65% daerah yang mengalami penurunan harga cabai rawit. 

"Sementara harga bawang merah sudah turun tapi masih di atas HAP sedkit, telur ayam ras juga sudah baik,” tuturnya.

Selanjutnya: Dikeluhkan Pengusaha, Kemenkeu Janji Evaluasi Tarif Ekspor CPO 10%

Menarik Dibaca: Harga Emas Hari Ini Bergulir Naik, Dipicu Moody's yang Pangkas Rating AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×