kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Banyak warga mudik lebih awal, ini yang dilakukan Kemenhub


Jumat, 27 Maret 2020 / 14:00 WIB
Banyak warga mudik lebih awal, ini yang dilakukan Kemenhub
ILUSTRASI. JAKARTA,07/06-MUDIK KARYAWAN JICT. PT. Jakarta International Container Terminal (JICT) mengambil bagian pada program Mudik Gratis Lebaran 1439 H Di Jakarta, Kamis (07/06). JICT memberangkatkan lebih dari 2.300 orang calon pemudik dengan menggunakan armada


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengakui terdapat banyak masyarakat yang melakukan mudik atau pulang kampung lebih awal.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, hal ini terlihat dari lonjakan penumpang di terminal-terminal tipe A seperti yang terjadi di Wonogiri, Purwokerto, Solo dan beberapa tempat lain.

Baca Juga: Larangan mudik lebaran mengemuka, masyarakat transportasi (MTI) angka bicara

Budi mengatakan, mudik lebih awal ini lantaran kegiatan ekonomi yang terhambat karena menyebarnya virus corona (Covid-19) sehingga perantau yang merupakan pekerja informal memilih kembali ke tempat asalnya masing-masing.

"Sekarang kan kita ada penurunan dari berbagai aspek kegiatan ekonomi. Yang kita amati dari tanggal 20-22, ada beberapa terminal tipe A yang mengalami lonjakan penumpang yang datang dari Jabodetabek," ujar Budi dalam video conference, Jumat (27/3).

Melihat ini, dia pun berharap pemerintah daerah ikut serta untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Kemenhub realokasi anggaran untuk pencegahan penyebaran covid-19

Dia berharap pemda melakukan pemeriksaan dan mengidentifikasi masyarakat yang baru tiba apakah masuk dalam kategori Orang dalam Pemantauan (ODP) atau justru Pasien dalam pengawasan (PDP), sehingga proses karantina bisa segera dilakukan.

Hal senada juga disampaikan oleh Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati. Dia menyebut, ada daerah yang mencatat kenaikan jumlah ODP karena banyaknya orang yang mudikdari Jabodetabek.

Baca Juga: Cerita dokter Spanyol dan Italia yang terpaksa memilih pasien muda untuk diselamatkan

Karena itu, dia mengatakan pemerintah sudah merekomendasikan agar adanya larangan mudik. Tetapi, hal tersebut harus diputuskan lebih lanjut lewat rapat terbatas.

"Intinya pemerintah memang akan melarang mudik, tetapi ini butuh persertujuan, butuh keputusan yang lebih tinggi di rapat terbatas. Mengapa dilarang mudik karena ini potensi perluasan atau penyebaran wabah ini luar biasa," kata Adita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×