kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Banyak trotoar kementerian PU di DKI tak layak


Senin, 24 Februari 2014 / 17:40 WIB
Banyak trotoar kementerian PU di DKI tak layak
ILUSTRASI. Analis memperkirakan prospek saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) tertahan efek pelemahan rupiah dan harga komoditas. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan mengatakan, banyak trotoar di Jakarta milik Kementerian Pekerjaan Umum yang tidak layak. Hal itu yang menyebabkan genangan air tumpah ke jalan.

Rudy menuturkan bahwa ada sekitar 40 jalan di Jakarta yang merupakan wewenang Kementerian PU. Dari jumlah tersebut, 30 hingga 40 persen di antaranya tidak memenuhi standar, yakni tidak memiliki mulut air ke saluran air yang ada di bawah trotoar.

"Misalnya Jalan Letjen S Parman, jalan di Kuningan, Jalan Gatot Subroto, Jalan MT Haryono, Jalan Arteri Pondok Indah, Jalan DI Panjaitan, dan masih banyak lagi, kurang saluran air," ujarnya di sela menemani Gubernur Jakarta Joko Widodo "blusukan", Senin (24/2/2014) siang.

Rudy mengaku tidak heran saat hujan berintensitas tinggi tiba, ruas jalan-jalan tersebut selalu digenangi air dengan ketinggian yang mengkhawatirkan. Bahkan, di beberapa ruas jalan, banjir itu mengakibatkan arus lalu lintas terputus.

Rudy mengaku tidak mengerti mengapa Kementerian PU bisa lalai dalam hal pengerjaan mulut air tersebut. Dia menduga, fungsi trotoar yang juga tempat disalurkannya air dari jalan terabaikan lantaran terlalu fokus mempercantik trotoar tersebut.

"Kita lihat tadi di Jalan Letjen S Parman, trotoarnya cantik kan. Tapi rupanya ada fungsi lain yang tidak diperhatikan selain fungsi estetika, tapi juga fungsi menyalurkan air ke saluran," ujarnya.

Demi menyelesaikan persoalan tersebut, Rudy mengaku telah mengoordinasikan hal itu kepada Kementerian PU. Untuk beberapa titik trotoar, Dinas PU bersedia membuat mulut air untuk saluran air agar tidak menyebabkan genangan. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×