kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Bank Mandiri proyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 4,4% pada tahun ini


Rabu, 19 Mei 2021 / 15:42 WIB
Bank Mandiri proyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 4,4% pada tahun ini
ILUSTRASI. Gedung bank mandiri Pho KONTAN/Achmad Fauzie/29/01/2015


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perekonomian Indonesia masih mengalami kontraksi sebesar 0,74% di kuartal I 2021. Meski begitu, Bank Mandiri memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2021 akan mencapai 4,4%.

"Keseluruhan tahun ini, kami memperkirakan ekonomi masih bisa tumbuh di 4,4%," ujar Head of Macro Research Bank Mandiri  Dian Ayu Yustina dalam Media Gathering Virtual Economic Outlook & Industri Kuartal II 2021, Rabu (19/5).

Dia pun menjelaskan, pertumbuhan ekonomi ini bisa tercapai dengan asumsi pengendalian Covid-19 bisa ditingkatkan atau tidak kehilangan kendali seperti yang terjadi di India.

Baca Juga: Defisit APBN 2023 maksimal 2,97% dari PDB, setara Rp 589,2 triliun

"Walaupun mungkin dalam beberapa waktu ke depan kita akan melihat kenaikan angka kasus Covid-19 akibat periode lebaran kemarin, dan liburan yang juga dilanjuti oleh peningkatan kasus Covid-19, tetapi harapannya pemerintah dapat terus mengendalikan dan penerapan protokol kesehatannya juga  terus diperketat," tambah Dian.

Dian menerangkan, walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia masih negatif di kuartal I tahun ini, tetapi hal ini sudah menuju ke arah pemulihan. Dia mengatakan, pendorong ekonomi utama di kuartal I pun lebih pada belanja pemerintah serta kinerja ekspor.

Menurutnya, ekspor yang mengalami perbaikan yang signifikan di kuartal I pun disebabkan adanya perbaikan ekonomi di negara yang menjadi mitra dagang Indonesia seperti Amerika Serikat dan China.

Tak hanya itu, kinerja ekspor yang membaik pun disebabkan perkembangan harga komoditas yang meningkat akibat adanya perbaikan-perbaikan di negara tersebut.

Baca Juga: Tahun depan, tarif pajak korporasi turun, tapi tarif PPN direncanakan naik

Meskipun komponen pertumbuhan ekonomi terbesar yakni konsumsi dan investasi masih tumbuh negatif di kuartal I. Dian meyakini komponen ini akan membaik di kuartal II.

"Kami optimistis ke depan di kuartal II ini akan pulih, menurut kami Kuartal II ini bisa akan mencatat strong rebound, karena beberapa indikator awal itu sudah mulai menunjukkan pemulihan," terang Dian.

Dia menerangkan, beberapa hal yang menunjukkan perkembangan yang sangat baik seperti adanya pertumbuhan positif pada impor bahan baku dan barang modal, yang menandakan aktivitas manufaktur dan aktivitas ekonomi meningkat.

Dia juga menyebut adanya peningkatan pada konsumsi, Hal ini dilihat dari indeks keyakinan konsumen serta indeks penjualan ritel yang meningkat. Menurutnya, peningkatan indeks ini merefleksikan sudah ada optimisme dari konsumen untuk melihat kondisi ekonomi ke depan.

Selanjutnya, pertumbuhan yang positif dilihat dari investasi, dimana investasi langsung baik dari  domestik dan asing mengalami pertumbuhan. Menurutnya, perbaikan ini  menunjukkan bahwa persepsi investor terhadap iklim investasi di Indonesia pun membaik.

Baca Juga: Anggota Komisi XI DPR ini kritisi usulan pemberlakukan multitarif PPN

Dian juga menyoroti perbaikan ekonomi ini dari adanya dukungan stimulus dan penyerapan belanja pemerintah yang dilakukan. Menurutnya, belanja modal dari pemerintah meningkat signifikan mengingat dijalankannya kembali proyek-proyek infrastruktur yang sempat ditunda dai 2020.

Ada juga penyerapan anggaran PEN yang terus dipacu hingga vaksinasi yang terus berjalan masif dan meningkat jumlahnya.

"Ini menjadi sesuatu yang mendukung prospek recovery ke depan sehingga kuartal 2 kami memperkirakan ekonomi itu mungkin bisa tumbuh di atas 6%," kata Dian.

Selanjutnya: Sri Mulyani mengaku tidak sempat libur Lebaran, susun banyak RUU

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×